
SERAYUNEWS- Bulan Rajab menjadi salah satu momentum penting bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan pembersihan diri.
Hal tersebut dapat Anda disampaikan dalam Khutbah Jumat 19 Desember 2025 yang mengangkat tema “Menyambut Bulan Rajab”, sebagai pengantar menuju bulan-bulan mulia berikutnya, yakni Sya’ban dan Ramadan.
Khutbah Jumat kali ini menekankan pentingnya membersihkan hati dari sifat-sifat tercela serta memperbaiki kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dalam khutbah disampaikan bahwa Rajab merupakan bulan yang tepat untuk melakukan muhasabah. Umat Islam diajak membersihkan diri dari sifat buruk seperti iri, dengki, sombong, dan lalai terhadap kewajiban agama.
Rajab bukan sekadar bulan biasa, tetapi momentum awal untuk memperbaiki diri agar siap menyambut Ramadan dengan iman yang lebih kuat dan hati yang bersih.
Khutbah Jumat ini menegaskan bahwa ketakwaan tidak dapat diraih secara instan. Perubahan harus dimulai dari kesadaran pribadi untuk meninggalkan perbuatan yang dibenci Allah SWT dan memperbanyak amal saleh.
Dengan memperbaiki akhlak, menjaga lisan, serta meningkatkan ibadah seperti salat, sedekah, dan istighfar, seorang Muslim diharapkan mampu meningkatkan kualitas imannya secara berkelanjutan.
Melansir laman resmi NU Online Jateng berikut ini merupakan salah satu rekomendasi Khutbah Jumat 19 Desember 2025: Menyambut Bulan Rajab.
Materi khutbah ini disusun oleh Kiai Muhammad Isbah Kholili, Pengurus Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Jawa Tengah. Bidang Penelitian Pengembangan Dakwah.
Khutbah Pertama
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الكَرِيْمُ المَيْمُوْنَ اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ ومَنْ تَبِعَهُمْ الى يَوْمِ يُبْعَثُوْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وقَدْ فَازَ المتَّقُوْنَ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wata’ala dengan menunaikan segala kewajiban dan meninggalkan segala yang dilarang. Dengan harapan kita senantiasa mendapatkan rahmat dari Allah dan kita termasuk hamba Allah yang beriman, sampai akhir hayat Allah tetapkan iman islam kepada kita semua. Amiin.
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Hari ini kita sudah masuk bulan Rajab, salah satu bulan yang disebut oleh Allah subhanahu wata’ala sebagai Asyhurul Hurum, bulan-bulan yang mulia. Allah subhanahu wata’ala sudah berfirman dalam surat At Taubah ayat 36 :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ .
Artinya :“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan (sebagaimana)ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga sudah bersabda.
عن أبي هريرة قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ” إنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِه يَوْمَ خَلَقَ اللهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ, وإنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا في كتابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ والأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ, ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، ورجبُ مُضَر بَيْنَ جُمَادَى وشَعْبَان “.
Keterangan dari sahabat Abu Hurairah, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sudah bersabda : “Sesungguhnya zaman ini sudah berputar seperti tingkahnya pada hari ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Dan Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Yang tiga berturut-turut (dzul qo’dah, dzul hijjah, muharrom) dan bulan rojab yaitu bulan antara jumada dan sya’ban”
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Bulan Rajab ini memiliki beberapa fadhilah yang dikhususkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Dan sungguh telah datang kepada kita do’a yang sangat disukai dari nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ketika masuk bulan Rajab.
فقَدْ وَرَدَ عن النبىِّ دعاءٌ: “اللهم باركْ لنا في رجبَ وشعبانَ وبَلِّغْنا رمضانَ”
“Ya Allah semoga Engkau memberkahi kita di bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan semoga Engkau menyampaikan kita ke bulan Ramadlan”
Hadirin Jamaah Shalat Jum’at Rahimakumullah
Bulan Rajab ini adalah bulan untuk membersihkan diri. Manusia harus berusaha membersihkan diri dari sifat-sifat buruk dan sifat-sifat yang dibenci supaya bisa sampai kepada derajat takwa dan tambahnya iman. Manusia juga harus menjauhi semua keharaman yang dicegah oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Dari sini, kita tau fadhilah dari bulan Rajab yang sangat besar ini. Bulan Rajab juga termasuk bulan yang diharamkan untuk melakukan kedholiman dan peperangan. Banyak sekali hadits-hadits nabi yang menunjukkan keutamaan dari menghidupkan sebagian malam di bulan yang mulia ini, keutamaan melanggengkan puasa, zakat dan dzikir kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
وقَدْ كَانَ النبىُّ الكَرِيْمُ صلى الله عليه وسلم يُكْثِرُ من الصِّيَامِ فى هذا الشَّهْرِ لذلك يَجِبُ على كَافَّةِ المسْلِمِيْنَ الإِقْتِدَاءُ بِسُنَّةِ النبىِّ، حَيْثُ يَعْتَبِرُ شَهْرَ رَجَبَ من الشُّهُوْرِ التى شَهِدَتْ أَكْبَرَ مُعْجِزَةٍ فى الإسلامِ، وهى مُعْجِزَةُ الإسْرَاءِ والمِعْرَاجِ التى تَأْتِى فى اليومِ السَّابِعِ والعِشْرِيْنَ منه، حِيْنَمَا أُسْرِيَ بالنبىِّ محمدٍ من المسجدِ الحرامِ إلى المسجدِ الأَقْصَى، وعِنْدَمَا فُتِحَتْ أَبْوَابُ السماءِ السبعِ وعُرِجَ بها النبىُّ المصْطَفَى، لِيَرَى أَيَاتِ رَبِّه الكُبْرَى، وغَيْرُ ذلك من أُمُوْرٍ اِرْتَبَطَتْ بهذه اللَّيْلَةِ الطَّيِّبَةِ المباركةِ والتى لا تَزَالُ مَحْفُوْرَةً فى أَذْهَانِنا جميعًا.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sungguh telah memperbanyak puasa di bulan ini, oleh karena itu seluruh muslim wajib mengikuti sunnah nabi ini. Kewajiban ini dikarenakan bulan Rajab ini termasuk bulan yang menyaksikan paling besarnya mukjizat dalam agama islam.
Mukjizat itu adalah isra’ mikroj yang jatuh pada tanggal dua puluh tujuh dari bulan Rajab yaitu ketika nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wasallam diisro’kan dari masjidil haram menuju masjidil aqsho.
Dan ketika pintu-pintu langit yang jumlahnya tujuh itu dibuka dan nabi Muhmmad dinaikkan menuju langit ke tujuh supaya melihat tanda-tanda keagungan tuhan. Selain itu juga perkara-perkara lain yang berkaitan dengan malam yang baik dan penuh berkah ini yang senantiasa terukir dalam hati kita semua.
Para hadirin Jama’ah Jum’ah yang mulia
Demikian khutbah jum’ah ini, semoga Allah senantiasa memberi ridlo kepada kita semua sehingga kita bisa menjalankan ibadah dengan baik dan semoga Allah memberi berkah dalam bulan Rajab ini. Amiin ya robbal alamiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا كَمَا أَمَرَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ وَأَشْهَدُ أَنْ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ اجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.
يَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ وَاجْتَنِبُوا عَنِ السَّيِّاتِ.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، فَاجِيبُوا اللَّهَ عِبَادَ اللَّهِ إِلَى مَا دَعَاكُمْ وَصَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى مَنْ بِهِ اللَّهُ هَدَاكُمْ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَعَلَى التَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُحِيبُ الدَّعَوَاتِ. اللهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اللهُمَّ أَصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّد اللهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ اللَّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّينِ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ. وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا انْدُوْنِيْسِيَا هَذِهِ بَلْدَةً آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً، اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوفَ وَالْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ وَالْفِتَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِير.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوْبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَحِيمٌ. عِبَادَ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللَّهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوهُ مِنْ فَضْلِه يُعْطِكُمْ وَيَهْدِكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ
Semoga materi khutbah ini dapat menjadi sarana refleksi dan pengingat bagi umat Islam untuk memanfaatkan Bulan Rajab sebagai langkah awal menuju pribadi yang lebih bertakwa dan beriman.