SERAYUNEWS – Karya Kreatif Serayu (KKS) kembali digelar dengan format baru yang lebih inovatif dan futuristik. Berkolaborasi dengan Banyumas Digifest, ajang bertajuk KKS x Banyumas Digifest 2025 ini menjadi panggung besar bagi transformasi ekonomi digital dan kebangkitan industri kreatif Banyumas Raya.
Digelar selama dua hari, 28–29 Juni 2025 di kawasan Menara Teratai Purwokerto, event ini tak sekadar pameran produk UMKM, tapi mencerminkan lompatan kemajuan ekosistem ekonomi lokal yang berpadu dengan teknologi digital dan budaya.
“Inilah bentuk penguatan fondasi ekonomi lokal berbasis digital. Kami ingin masyarakat dan pelaku usaha siap menghadapi era baru,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto, Christoveny, Sabtu (28/6/2025).
Melalui sinergi antara KKS dan Digifest, literasi keuangan, adopsi teknologi seperti QRIS, serta penguatan identitas budaya lokal mendapat porsi besar. KPwBI mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi digital, dengan penggunaan QRIS yang mencapai 298 persen per April 2025, menyentuh angka Rp2,1 triliun dari 21 juta transaksi.
“QRIS tidak hanya mempermudah pembayaran, tapi juga membuka akses pasar lebih luas bagi pelaku UMKM. Ini memberi efek ganda ke sektor kuliner, transportasi, dan pariwisata,” kata dia Christoveny.
Sebanyak 91 UMKM dari berbagai subsektor kreatif seperti kuliner, fashion, kriya, dan hilirisasi pangan hadir meramaikan expo. Ragam kegiatan edukatif dan hiburan pun turut dihadirkan, mulai dari talkshow literasi keuangan digital, pertunjukan seni tradisi Banyumasan, Wastra Fashion Show, hingga QRIS Purwokerto Run yang ditargetkan diikuti 2.000 peserta.
Mengusung semangat Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), ajang ini menargetkan perluasan pasar produk lokal dan penegasan peran Banyumas sebagai simpul industri kreatif berbasis budaya.
Anggota DPD RI Abdul Kholik yang hadir dalam acara menekankan pentingnya menjadikan Banyumas Raya sebagai simpul pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Tengah.
“Ada tiga kekuatan utama Banyumas Raya: sektor agro, maritim selatan, dan pariwisata. Serayu menjadi pengikatnya, dan KKS adalah momentum penting membangun konektivitas antar sektor tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, Purwokerto, bersama Solo dan Semarang, perlu didorong menjadi zona ekonomi baru berbasis inovasi, teknologi, dan budaya lokal.