SERAYUNEWS – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Purwokerto mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan yang marak terjadi di dunia digital. Melalui kampanye edukatif bertajuk PeKA (Peduli, Kenali, dan Adukan), KPwBI Purwokerto menyampaikan enam modus penipuan yang perlu diwaspadai agar jerih payah masyarakat dalam menghasilkan rupiah tidak hilang sia-sia.
Dalam unggahan akun Instagram resmi @bank_indonesia_purwokerto, dijelaskan bahwa modus penipuan digital dapat dicegah apabila masyarakat memiliki kesadaran dan kehati-hatian dalam menggunakan layanan keuangan digital.
Adapun enam modus penipuan yang diungkap adalah sebagai berikut:
Phishing, yakni upaya mendapatkan informasi pribadi melalui tautan palsu. Masyarakat diminta untuk selalu memverifikasi sumber email dan mengecek URL situs yang dikunjungi.
Malware, yang menyerang perangkat melalui tautan atau file berbahaya. Disarankan untuk tidak sembarangan mengklik tautan atau membuka lampiran dari sumber yang tidak dikenal.
Skimming, yaitu pencurian data melalui perangkat tambahan di mesin ATM atau EDC. KPwBI menyarankan agar masyarakat memeriksa kondisi slot kartu sebelum bertransaksi, atau menggunakan fitur transaksi tanpa kartu (cardless).
Spoofing, di mana pelaku menyamar sebagai pihak resmi untuk mendapatkan informasi sensitif. Masyarakat diminta untuk selalu memverifikasi identitas sebelum memberikan data pribadi, terutama saat menerima panggilan tak terduga.
Sniffing, yaitu penyadapan data yang sering terjadi saat menggunakan jaringan WiFi publik. Pengguna disarankan untuk tidak melakukan transaksi sensitif di jaringan umum dan tidak sembarang mengunduh aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
Social Engineering, yaitu manipulasi psikologis yang dilakukan pelaku dengan berpura-pura menjadi orang yang dipercaya. Masyarakat diimbau untuk tidak memberikan informasi pribadi kepada orang yang belum dikenal secara langsung, terutama melalui pertemanan online.
Melalui gerakan PeKA, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk bertindak aktif dalam menjaga keamanan data pribadi. “Setiap langkah kecil untuk peduli, mengenali, dan mengadukan modus penipuan adalah upaya nyata untuk melindungi jerih payah kita,” demikian imbauan dari KPwBI Purwokerto dalam kampanyenya.
Masyarakat juga diajak untuk saling berbagi pengalaman di media sosial guna menumbuhkan kewaspadaan bersama. “Jangan biarkan kerja keras kita hilang begitu saja karena kelengahan yang bisa dicegah,” tutup kampanye tersebut.