SERAYUNEWS– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan membuktikan bahwa pembinaan warga binaan bisa sejalan dengan upaya menjaga ketahanan pangan nasional. Dalam langkah nyata mendukung program hijau dan pangan mandiri, Lapas Karanganyar menanam 1.000 batang bibit singkong di area pertaniannya.
Kepala Lapas Karanganyar, Riko Purnama Candra, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen pihaknya dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan di lingkungan pemasyarakatan.
“Ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jawa Tengah, yang mendorong jajaran pemasyarakatan untuk aktif mendukung ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan yang tersedia,” jelas Riko, Rabu (23/7/2025).
Bibit-bibit singkong tersebut ditanam bersama oleh petugas Lapas, CPNS angkatan 2024, serta Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN). Tak hanya sekadar kegiatan rutin, penanaman ini menjadi bagian dari pembinaan berbasis keterampilan dan edukasi lingkungan bagi seluruh elemen di dalam Lapas.
Singkong dipilih bukan tanpa alasan. Selain mudah ditanam, tanaman ini memiliki banyak manfaat gizi yang bisa dimanfaatkan oleh warga binaan.
Lebih dari itu, penanaman singkong juga menciptakan lingkungan yang lebih asri dan produktif di dalam Lapas. Daerah yang sebelumnya kosong kini menjadi lahan hijau yang memberi manfaat ganda, baik dari sisi ketahanan pangan maupun peningkatan kualitas hidup warga binaan.
“Dengan program ini, kami berharap hasilnya bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga sebagai media pembelajaran, pemberdayaan, dan wujud nyata dari pemasyarakatan yang produktif dan ramah lingkungan,” ungkapnya.
Langkah Lapas Karanganyar ini menjadi contoh bagaimana institusi pemasyarakatan bisa menjadi bagian penting dalam menjawab tantangan nasional, khususnya dalam hal kemandirian pangan dan kelestarian lingkungan. Sebuah inovasi sederhana, tapi punya dampak besar dan berjangka panjang.