SERAYUNEWS- Langkah tiga andalan bulutangkis Indonesia terhenti di babak pertama Daihatsu Japan Open 2025. Turnamen kategori BWF World Tour Super 750 ini berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang.
Japan Open 2025 menjadi panggung kembalinya Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung setelah sempat absen akibat cedera dan sakit. Namun sayang, harapan besar publik Tanah Air harus pupus setelah mereka takluk dari wakil tuan rumah.
Melansir laman PBSI, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai performa Ginting, Jojo, dan Gregoria yang tumbang usai lawan wakil tuan rumah di Japan Open 2025.
Anthony Sinisuka Ginting, unggulan utama Indonesia di sektor tunggal putra, harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Kodai Naraoka (unggulan 7), dengan skor 13-21 dan 19-21 pada pertemuan hari ini, Rabu (16/7/2025).
Ginting sebenarnya menunjukkan semangat tinggi dalam laga comeback-nya setelah absen sejak Januari 2025 karena cedera bahu. Turnamen terakhir yang ia ikuti adalah Malaysia Open 2025.
Sayangnya, upayanya belum cukup untuk menandingi permainan solid Naraoka.
Menurut Ginting, laga ini rasanya berbeda karena sudah lama sekali tidak bertanding.
Menurutnya, semenjak lama absen, biasanya hanya latihan, namun sekarang masuk turnamen dan sudah di venue, jadi ada rasa yang berbeda.
Pemain kelahiran Cimahi ini mengakui masih kesulitan menemukan ritme permainan. Meski telah berdiskusi dengan pelatih Indra Wijaya mengenai strategi teknis maupun non-teknis, Ginting menyebut dirinya masih dalam fase adaptasi.
“Saya harus membawa balik suasana pertandingan ketegangannya, semangat untuk menang. Karena setelah enam bulan absen, semuanya jadi samar,” tambahnya.
Nasib serupa juga menimpa Jonatan Christie. Unggulan keempat asal Indonesia itu takluk dari Kenta Nishimoto (Jepang) dua gim langsung dengan skor 13-21 dan 12-21, pada pertandingan hari Selasa (15/7/2025).
Jojo mengawali pertandingan dengan percaya diri, tetapi sejumlah kesalahan sendiri membuatnya sulit mengembangkan permainan. Nishimoto yang tampil konsisten dan sabar sukses menekan Jojo sejak awal laga.
“Sebenarnya persiapan sudah sangat baik. Kondisi fisik juga bagus, tapi saya banyak melakukan kesalahan sendiri. Saya harus lebih sabar, tidak terburu-buru, dan tenang terutama saat menghadapi lawan seperti Nishimoto,” ucap Jojo.
Gregoria Mariska Tunjung juga belum mampu tampil maksimal di turnamen comeback-nya. Unggulan kedelapan sektor tunggal putri ini kalah dari Riko Gunji (Jepang) dengan skor mencolok 10-21 dan 12-21, pada pertandingan Selasa (15/7/2025)
Gregoria terakhir kali tampil pada Kejuaraan Asia 2025 pada April lalu. Setelah itu, ia harus menepi karena mengalami vertigo yang cukup mengganggu aktivitas fisiknya.
Di laga melawan Gunji, Gregoria tampak belum sepenuhnya pulih baik secara fisik maupun mental bertanding.
“Saya senang bisa kembali ke turnamen, tapi hasilnya memang belum sesuai harapan. Permainan saya belum bagus, sementara lawan tampil sangat berani dan mampu mengontrol permainan,” jelasnya.
Ia juga mengaku masih kesulitan mengelola tekanan saat berada dalam situasi tertinggal. Alih-alih menjadikannya motivasi, Gregoria malah justru ikut larut dalam tekanan.
“Saat kondisi tertekan, saya malah terbawa suasana, jadi panik dan tidak bisa kontrol. Tapi saya tahu minggu depan harus lebih baik. Persiapan akan saya matangkan lagi jelang China Open,” ungkapnya.
Kekalahan tiga pemain utama Indonesia di sektor tunggal ini tentu menjadi evaluasi besar menjelang turnamen-turnamen besar lainnya seperti China Open dan Kejuaraan Dunia.
Meski kondisi fisik dan mental mereka belum 100 persen, keikutsertaan Ginting dan Gregoria menunjukkan langkah positif dalam proses pemulihan dan adaptasi.
PBSI dan tim pelatih diharapkan bisa mengevaluasi kekalahan ini, terutama dalam hal strategi dan penguatan mental bertanding. Harapan publik kini tertumpu pada sektor ganda dan pemain-pemain lainnya yang masih bertahan di Japan Open 2025.