SERAYUNEWS– Sejak mulai beroperasi pada 24 Maret 2019, MRT Jakarta telah mengangkut lebih dari 140 juta pelanggan. Hingga pertengahan 2025 ini, rata-rata sekitar 120 ribu orang per hari menggunakan layanan sarana transportasi yang berada di bawah naungan PT MRT Jakarta (Perseroda) tersebut.
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo, saat menerima kunjungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan jurnalis dalam program Capacity Building Wartawan mitra Bank Indonesia Provisi Jawa Tengah, Kamis (19/6/2025) mengatakan ketepatan waktu MRT mencapai 99,9 persen, layanan berstandar internasional, interkoneksi dengan moda transportasi massal lainnya. Bangunan atau mal menjadi faktor utama yang mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi publik.
“MRT menyediakan beragam pilihan pembayaran yang inklusif berbasis digital. Saat ini, pelanggan dapat melakukan pembelian tiket melalui melalui dompet digital (e-wallet), bank digital, kartu kredit, QRIS, aplikasi MyMRTJ, mesin penjualan tiket MyMRTJ Lite, JakLingko, dan berbagai kartu uang elektronik,” terangnya.
PT MRT Jakarta (Perseroda) juga telah membangun dan mengoperasikan fase 1 lin utara—selatan sepanjang sekitar 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Terdiri dari 10 kilometer jalur layang dengan tujuh stasiun, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya Tuku, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, dan ASEAN; serta enam kilometer jalur bawah tanah dengan enam stasiun, yaitu Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI Bank DKI.
Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) sedang membangun fase 2 lin utara selatan dari Bundaran HI menuju Kota yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2027 mendatang untuk segmen Bundaran HI hingga Monas dan 2029 untuk segmen Harmoni hingga Kota.
Tidak hanya membangun sarana dan prasarana, MRT Jakarta juga mengembangkan kawasan di sekitar stasiun melalui konsep berbasis transit. Kemudahan berpindah moda transportasi, ketersediaan fasilitas pendukung, serta kenyamanan dan keamanan merupakan prinsip yang diusung MRT Jakarta.
“Saat ini, PT MRT Jakarta (Perseroda) adalah pengelola utama kawasan berorientasi transit di lin utara selatan MRT Jakarta. Terdapat enam kawasan TOD yang sedang dikembangkan, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Blok M—Sisingamangaraja, Istora—Senayan, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Ke depannya, PT MRT Jakarta (Perseroda) berharap agar pembangunan Jakarta akan mengedepankan konsep transit antarmoda dan pengembangan kawasan di sekitarnya menjadi ramah pejalan kaki dan pesepeda,” lanjutnya.
Rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang tersebut berkesempatan merasakan langsung layanan di stasiun MRT Jakarta dan menjajal ratangga dari Stasiun MRT Dukuh Atas BNI ke Stasiun MRT Bundaran HI Bank DKI. Rombongan juga melihat langsung kawasan transit-oriented development di Dukuh Atas. Dalam sesi diskusi, PT MRT Jakarta (Perseroda) memaparkan sejumlah capaian dan program serta perkembangan proyek kereta bawah tanah pertama di Indonesia tersebut.