
SERAYUNEWS – Lagu “Puspita Nala” yang dibawakan oleh Akbar Handoko menjadi salah satu karya Campursari yang berhasil menyentuh hati banyak pendengar.
Lagu ini secara puitis menggambarkan kekaguman dan perasaan rindu yang mendalam dari seorang pria terhadap kekasihnya.
Meskipun dalam pengantar lirik disebutkan adanya unsur kesedihan karena perpisahan, inti dari bait-bait Jawa yang disajikan berfokus pada keindahan, pesona, dan cinta yang tulus.
Berikut adalah lirik lagu “Puspita Nala” (Bunga Hati) dalam Bahasa Jawa dan terjemahan bebasnya dalam Bahasa Indonesia:
Lagu ini merupakan ekspresi kerinduan dan kekaguman yang sangat mendalam dari seorang kekasih. Secara harfiah, “Puspita Nala” berarti “Bunga Hati”.
Kekaguman Total: Bait-bait awal menggambarkan kekaguman pada kecantikan dan pesona sang kekasih (Wanodya ayu utama). Tatapan dan senyumnya (Esemu lir pait madu) digambarkan begitu kuat hingga mampu membangkitkan rasa cinta yang teramat besar.
Cinta yang Tulus dan Sakral: Lirik ini menekankan bahwa cinta yang dirasakan adalah cinta yang tulus (tresna kang tuhu). Kehadiran rembulan yang bersinar terang dijadikan simbol dan saksi dari janji serta kesetiaan cinta tersebut.
Fokus Rindu: Bagian yang menggunakan Bahasa Indonesia secara eksplisit memperkuat tema kerinduan (Tiada yang lebih rindu selain hatiku andai engkau tahu), menunjukkan betapa besarnya gejolak batin sang kekasih.
Lagu “Puspita Nala” berhasil memadukan bahasa Jawa yang puitis dengan sentuhan lirik universal, menjadikannya karya Campursari yang menyentuh dan mudah dinikmati oleh berbagai kalangan.***