SERAYUNEWS – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pariwisata Banyumas, bersiap mengembalikan pengelolaan UPT Lokawisata Baturraden kepada Pemkab.
Proses pengalihan ini targetnya rampung paling cepat usai perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada September 2025.
“Jadi kemungkinan pasca APBD perubahan, September paling cepat,” ujar Koordinator Pemasaran BLUD Pariwisata, Topan Pramukti, Selasa (29/4/2025).
Topan menjelaskan, bahwa proses pengembalian UPT Lokawisata Baturraden masih terkendala anggaran. Hingga saat ini, belum tersedia alokasi dana di APBD untuk menggaji karyawan dan membiayai pemeliharaan rutin objek wisata tersebut.
“Baturraden terkendala karena dinas belum siap membayar karyawan dan pemeliharaan, belum ada di APBD. Kalau Baturraden dipaksa lepas dari BLUD, anak-anak sana nggak bisa gajian,” katanya.
Meski akan melepas Baturraden, BLUD mendapat dua objek wisata baru dari Pemkab: kawasan pelabuhan di Sungai Serayu dan kolam retensi di Jalan Bung Karno, Purwokerto.
“Tahun ini BLUD akan dapat PR dari Pemkab Banyumas,” ujarnya.
Topan menyebutkan, bahwa dua destinasi baru ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan pendapatan BLUD.
Selain Baturraden, BLUD juga turut menangani layanan publik di sekitar Menara Teratai. Namun, Topan menyebut bahwa biaya operasional Menara lebih tinggi dari pada Lokawisata Baturraden, karena masih banyak fasilitas yang belum rampung.
“Memang high cost, tetapi tidak se-high cost Menara Teratai,” katanya.
Selama ini, fokus BLUD masih pada pengembangan gedung pertemuan, pengaspalan, dan pelayanan publik dasar. Estimasi anggaran untuk melengkapi seluruh fasilitas publik di kawasan Menara Teratai masih cukup besar.
“Kalau total mungkin masih butuh sekitar Rp40 miliar, untuk proyeksi fasilitas publik. Dari pagar pengaman, rest blok di depan, ruang terbuka hijau, ada desain sport center, mini soccer, lapangan tenis, dan sebagainya,” jelas Topan.