SERAYUNEWS- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 53 Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto kembali melahirkan program kerja inovatif.
Kali ini, mereka bersama masyarakat Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara, menggagas pemanfaatan limbah plastik menjadi Eco-paving, yakni paving block ramah lingkungan.
Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Prigi, Reyhono, dan Sekretaris Desa, Rohmat, yang hadir langsung bersama perangkat desa serta warga.
Kolaborasi tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat dalam menghadapi persoalan lingkungan sekaligus menciptakan nilai tambah dari limbah yang sering terabaikan.
Kepala Desa Prigi, Reyhono menyampaikan apresiasi tinggi terhadap gagasan mahasiswa KKN. Menurutnya, program ini sejalan dengan visi desa untuk mengurangi sampah plastik yang jumlahnya kian meningkat.
“Kami berharap, inovasi Eco-paving ini bisa berlanjut dan menjadi inspirasi bagi desa lain di Banjarnegara,” ungkapnya dalam keterangan Selasa, 19 Agustus 2025.
Mahasiswa KKN 53, Muhammad Umar Ibnu Malik, menjelaskan konsep dasar Eco-paving, yaitu mengolah plastik yang sulit terurai menjadi campuran bahan paving block.
Melalui cara ini, plastik yang semula berpotensi mencemari lingkungan dapat diubah menjadi produk konstruksi yang bermanfaat sekaligus bernilai ekonomis.
Proses pembuatannya melibatkan warga secara aktif, mulai dari pengumpulan, pemilahan, hingga pencetakan paving block.
Antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa kepedulian lingkungan dapat tumbuh apabila disertai contoh nyata dan pendampingan berkesinambungan.
Sekretaris Desa Prigi, Rohmat, menilai program ini bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga sarana edukasi.
Ia menekankan bahwa warga kini dapat melihat secara langsung bahwa sampah plastik tidak selalu menjadi masalah, melainkan bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Inovasi seperti ini sangat penting, terutama untuk generasi muda yang perlu diajak berpikir kreatif dalam menghadapi persoalan lingkungan,” ujarnya.
Selain membantu mengurangi volume sampah plastik, Eco-paving juga berpotensi mendukung pembangunan infrastruktur desa.
Paving block hasil olahan dapat dimanfaatkan untuk perbaikan jalan, halaman fasilitas umum, hingga area pemukiman. Dengan begitu, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Mahasiswa KKN 53 menegaskan, program ini bukan hanya sekadar kegiatan sesaat.
Mereka merancangnya sebagai proyek berkelanjutan dengan pendampingan, pelatihan, serta dokumentasi, sehingga Desa Prigi dapat menjadi desa percontohan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Kolaborasi mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat Desa Prigi membuktikan bahwa solusi kreatif dapat lahir dari semangat gotong royong.
Melalui inovasi Eco-paving, Desa Prigi tidak hanya ikut mengurangi sampah plastik, tetapi juga mendorong pembangunan infrastruktur yang lebih ramah lingkungan.
Program ini menjadi bukti bahwa desa mampu melahirkan gagasan aplikatif yang relevan dengan persoalan global, sekaligus memberikan manfaat nyata bagi warga.