SERAYUNEWS– Prestasi membanggakan kembali datang dari mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.
Kali ini datang dari Septi Rahmadani, mahasiswi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), yang berhasil meraih Juara 1 Kategori Intelegensia dalam ajang Miss Beauty Indonesia 2025.
Ajang bergengsi ini berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan, pada 7-11 Juli 2025.
Ajang kecantikan ini bukan hanya menilai penampilan fisik, tetapi juga menekankan pentingnya kemampuan berpikir kritis, komunikasi publik, wawasan kebangsaan, dan nilai-nilai sosial yang diusung finalis.
Septi mengikuti seluruh proses karantina yang berlangsung selama lima hari dengan semangat tinggi.
Selama masa karantina, ia menjalani berbagai sesi seperti pembekalan, pelatihan kepribadian, wawancara mendalam, dan presentasi sosial.
Semua rangkaian itu menjadi tolok ukur dalam menentukan pemenang kategori Intelegensia.
“Setiap malam saya refleksi. Ada tangis, tekanan, dan kelelahan fisik maupun mental. Tapi saya bersyukur karena bisa belajar dan bertumbuh. Semua itu membentuk karakter saya,” ujar Septi dalam keterangannya Minggu, 20 Juli 2025.
Septi tidak sendiri dalam perjalanannya. Ia didampingi langsung oleh Nurul Khotimah, Dosen Pembimbing dari KPI UIN Saizu, yang mendukung penuh proses pengembangan dirinya selama ajang berlangsung.
Sebelum berlaga di tingkat nasional, Septi terlebih dulu menyabet Juara 3 (2nd Runner Up) dalam ajang Miss Beauty D.I Yogyakarta 2025 yang digelar pada 26 Mei 2025 di Sleman City Hall.
Dari kompetisi ini, ia lolos ke tingkat nasional untuk mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta. Penilaiannya mencakup public speaking, pemahaman isu sosial, bakat individu, dan kemampuan menjawab pertanyaan kritis dari dewan juri.
Septi tampil percaya diri sejak sesi awal, menyampaikan gagasan tentang pentingnya pemberdayaan perempuan sebagai agen perubahan sosial.
“Saya percaya perempuan bukan sekadar urusan dapur, kasur, dan sumur. Perempuan adalah pilar peradaban dan kunci kemajuan generasi,” ucapnya tegas di atas panggung DIY.
Yang menarik, Septi mengetahui ajang ini pertama kali dari Instagram. Berbekal tekad dan semangat, ia mempersiapkan diri secara mandiri mulai dari latihan catwalk, meningkatkan wawasan isu-isu terkini, hingga melatih kemampuan berbicara di depan publik.
“Saya berangkat sendiri dari Purwokerto, dengan koper berisi harapan dan hati yang dag-dig-dug. Tidak banyak yang tahu, di balik senyum saya di atas panggung, ada air mata dan perjuangan di balik layar,” tulisnya dalam unggahan di media sosial.
Kemenangan Septi bukan semata kemenangan personal, tetapi juga media perjuangan ide dan misi sosial. Ia memanfaatkan panggung ini untuk menyuarakan isu serius: menekan angka pernikahan dini dan putus sekolah di kalangan remaja.
“Pendidikan itu sangat penting, dan saya ingin menyampaikan pesan ini melalui ajang nasional. Semoga saya bisa menginspirasi generasi muda, khususnya perempuan, untuk terus belajar dan berdaya,” tuturnya.
Dekan Fakultas Dakwah dan Saintek UIN Saizu, Dr. Muskinul Fuah, memberikan apresiasi atas prestasi Septi.
Ia menyatakan bahwa Septi telah membuktikan bahwa mahasiswa kampus Islam tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga mampu berkiprah dalam forum nasional dengan membawa misi sosial dan nilai keislaman.
“Prestasi ini membanggakan dan menjadi motivasi bagi mahasiswa lain. Septi membuktikan bahwa anak daerah bisa bersaing secara nasional dengan tetap menjunjung nilai dakwah, kecerdasan, dan integritas,” ujar Dr. Muskinul.
Usai membawa pulang gelar Juara 1 Intelegensia, Septi berkomitmen untuk terus mengembangkan diri di bidang komunikasi, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan.
Ia berharap bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk percaya diri, cerdas, dan tidak takut bermimpi besar.
“Semoga kemenangan ini membawa manfaat, bukan hanya untuk saya pribadi, tetapi juga bagi siapa pun yang sedang berjuang menuju versi terbaik dirinya,” tutupnya.