
SERAYUNEWS- Umat Katolik di seluruh dunia kembali memasuki masa doa Novena Natal, sebuah tradisi rohani yang didoakan selama sembilan hari berturut-turut mulai 16 Desember hingga Vigili Natal pada 24 Desember.
Doa ini menjadi bagian penting dalam masa Adven sebagai bentuk penantian penuh iman akan kelahiran Yesus Kristus.
Novena Natal tidak sekadar rutinitas doa, tetapi mengandung pesan teologis yang mendalam tentang pengharapan, janji keselamatan, dan kehadiran Allah di tengah manusia.
Melansir laman Pena Katolik, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai makna mendalam Doa Novena Natal: didoakan 9 hari, sarat pesan kedatangan Sang Juru Selamat:
Formulasi Doa Novena Natal bersumber dari Kitab Mazmur, berbagai bacaan Perjanjian Lama, serta Magnificat.
Dalam sejumlah literatur liturgi, Novena Natal juga dipadukan dengan tradisi Antifona Tujuh “O”, yang biasa didaraskan atau dinyanyikan dalam doa Brevir selama masa Adven.
Tradisi ini umumnya mulai dijalankan setelah Minggu Adven Ketiga, yang dikenal sebagai Minggu Sukacita (Gaudete).
Antifona Tujuh “O” merupakan bentuk pengagungan kepada Yesus sebagai Mesias dan Emmanuel yang dijanjikan Allah. Tujuh gelar ini mencerminkan harapan umat akan kedatangan Sang Juru Selamat, yaitu:
⦁ O Sapientia – Ya Kebijaksanaan
⦁ O Adonai – Ya Tuhan
⦁ O Radix Jesse – Ya Tunas Isai
⦁ O Clavis David – Ya Kunci Daud
⦁ O Oriens – Ya Bintang Fajar
⦁ O Rex Gentium – Ya Raja Segala Bangsa
⦁ O Emmanuel – Ya Tuhan Beserta Kita
Menariknya, jika huruf awal dari ketujuh gelar ini dibaca dari belakang, akan membentuk kalimat “ERO CRAS”, yang berarti “Besok, Aku akan Datang.” Ungkapan ini diyakini sebagai jawaban simbolis Kristus atas doa dan kerinduan umat-Nya.
Secara umum, Novena Natal didoakan bersama di gereja dengan rangkaian doa yang lebih panjang. Namun, umat juga dapat mendaraskannya secara pribadi di rumah sebagai sarana refleksi iman dan persiapan batin menyambut Natal.
Masa Adven melalui Novena Natal mengajarkan nilai kesabaran dan pengharapan, sebagaimana ungkapan iman: “Indahnya suatu penantian akan Tuhan.”
Allah Bapa Yang Mahakasih,
terberkatilah saat Putera Allah dilahirkan dari Perawan Tersuci di kandang Betlehem, di tengah malam yang dingin dan sunyi. Demi anugerah agung dan mulia ini, aku bersyukur kepada-Mu dan dengan rendah hati memohon, sudilah Engkau mendengarkan doa syukurku serta mengabulkan permohonanku (……).
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Bunda Maria Tersuci, serta Santo Yosef, ayah angkat-Nya yang kudus dan setia. Amin.
Bapa Kami …
Salam Maria …
Kemuliaan … (1x)
Refleksi Akhir
Novena Natal mengajak umat untuk tidak sekadar menunggu hari raya Natal secara lahiriah, tetapi juga mempersiapkan hati agar layak menyambut kehadiran Kristus dalam kehidupan sehari-hari.