SERAYUNEWS – Mantan aktivis mahasiswa Purwokerto tahun 1998 yang pernah tergabung dalam Forum Aksi Mahasiswa Purwokerto untuk Reformasi (FA-MPR) melaksanakan pertemuan di kampus Fisip Unsoed, Jumat (30/5/2025). Sejumlah rekomendasi dimunculkan dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 100 orang yang pernah menjadi motor aksi demo tahun 1998.
“Salah satunya adalah pembentukan simpul gerakan. Simpul gerakan berada di Kota Jakarta dan Purwokerto,” kata Ketua panitia pertemuan, Agus Wahyudi.
Ada sejumlah nama yang masuk untuk mengurus simpul gerakan. Di antaranya adalah Ecep S Yasa seorang jurnalis senior, pemimpin redaksi tvonenews.com. Lalu, mantan Ketua DPRD Banyumas yang sekarang menjadi anggota DPRD Jawa Tengah Juli Krisdianto. Kemudian, advokat Aan Rohaeni dan sejumlah nama lain.
Setelah melalui proses diskusi, disepakati Koordinator Simpul Jakarta Ecep S Yasa dan Koordinator Simpul Purwokerto Juli Krisdianto. Sedangkan Koordinator Lapangan Agus Wahyudi dan Ori Wulandari.
Tokoh kesenian Banyumas Jarot C Setiyoko yang juga mantan aktivis 1998 mengatakan bahwa Forum Aktivis 1998 Purwokerto bukanlah organisasi yang harus mempunyai tujuan politik tertentu. “Kami hanya berkumpul bereuni. Saya memiliki pengalaman bagaimana teman-teman aktivis 1998 membantu saat kesulitan. Solidaritas inilah yang menjadi pengikat antar teman. Makanya, saya mengusulkan adanya simpul di Jakarta dan Purwokerto,” jelas Jarot.
Sementara Ecep mengatakan bahwa pertemuan para aktivis 1998 di Purwokerto merupakan nostalgia antarteman yang sama-sama aktif tahun 1998. “Seringkali saya ditanya, apa tujuan pertemuan ini. Banyak yang kemudian menduga-duga ada unsur politisnya. Saya tegaskan bahwa forum ini nostalgia saja, merawat ingatan dan menjaga perjuangan. Karena perjuangan belum selesai,” ungkapnya.
Yang menarik, secara khusus mereka mengundang mantan Kapolres Banyumas tahun 1998 yang kini telah purna yakni Agus Judarto. Ia mengaku sangat bahagia bersama para mahasiswa yang dulu bernah berhadap-hadapan di lapangan.
“Saya masih ingat, mahasiswa menggunakan mobil pikap dan ada yang berorasi di atas. Perjuangan waktu itu untuk memberantas KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Dan saya kira itu yang harus terus diperjuangkan sampai sekarang,”katanya.
Acara pertemuan para aktivis tersebut berlangsung meriah dan santai. Masing-masing juga saling berbagi pengalaman di tempat kerjanya. Mereka sepakat bahwa pertemuan tersebut akan terus dilangsungkan ke depannya. “Pertemuan ini akan kita agendakan secara rutin. Untuk merawat ingatan dan menjaga perjuangan,” imbuh Agus.