SERAYUNEWS-Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad masih sehat saat ulang tahun ke 100 hari ini, Kamis (10/7/2025). Dalam Instagramnya, terlihat bagaimana Mahathir mengambil kue di hari ulang tahunnya.
Mahathir adalah politisi ulung dari Malaysia yang lahir pada tahun 1925. Dia menjabat perdana menteri pada 1981 sampai 2003. Artinya dia kisaran 22 tahun menjadi pemimpin pemerintahan di Malaysia.
Kemudian dia kembali menjadi perdana menteri pada 2018 sampai 2020. Artinya dia menjadi perdana menteri di periode kedua pada usia 93 tahun.
Mahathir adalah politikus yang berpengaruh. Setidaknya sampai dia menjadi perdana menteri di periode kedua. Setelah bernaung di UMNO, Mahathir kemudian memutuskan membuat partai politik sendiri yakni Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau yang dikenal dengan sebutan Bersatu.
Dari sekoci itulah, Mahathir Mohamad menjadi perdana menteri di periode kedua. Bukan hal mudah mengalahkan UMNO dan Barisan Nasional. Tapi nyatanya Mahathir mampu menjadi perdana menteri.
Setelah dinamika politik 2020, Mahathir pergi dari Partai Bersatu. Dia mendirikan Partai Pejuang Tanah Air. Kemudian pada 2023, dia pindah ke Partai Bumiputra Perkasa Malaysia.
Salah satu yang menarik dari Mahathir Mohamad adalah hubungannya dengan Anwar Ibrahim. Dulu di tahun 90-an, Anwar Ibrahim adalah Deputi Perdana Menteri. Dia digadang sebagai pengganti Mahathir Mohamad.
Namun, karier politik Anwar Ibrahim ambruk. Dia kena kasus asusila. Setelah pergi dari UMNO dan koalisi Barisan Nasional, Anwar berjarak dengan Mahathir Mohamad.
Anwar Ibrahim kemudian membuat Partai Keadilan Rakyat dan masuk koalisi Pakatan Harapan untuk menentang Barisan Nasional. Pada tahun 1999 sampai 2003, dinamika politik membuat Mahathir dan Anwar benar-benar berseberangan.
Tapi uniknya setelah beberapa tahun berlalu, setelah Mahathir tak lagi di UMNO, kedua sosok ini berkolaborasi di satu koalisi. Hingga koalisi itu memenangkan pemilu mengalahkan kekuatan koalisi Barisan Nasional yang lama berkuasa.
Mahathir dan Anwar berdampingan. Lalu ada kesepakatan bahwa Mahathir akan jadi perdana menteri setengah jalan dan setengah jalan setelahnya jabatan itu diberikan ke Anwar Ibrahim.
Mahathir jadi perdana menteri periode kedua pada 2018 dan pada 2020, pihak Anwar menagih janji. Tapi Mahathir tak memberikan tongkat estafet ke Anwar. Dinamika politik di parlemen berubah dan Anwar gagal menjadi penerus Mahathir.
Pada titik inilah kedua sosok itu kembali berhadapan secara politik. Tapi pada akhirnya setelah lama gagal berkali-kali jadi perdana menteri, Anwar Ibrahim mampu menguasai parlemen dan menjadi Perdana Menteri Malaysia sejak 2022 hingga saat ini.