SERAYUNEWS – Apa yang dimaksud dengan biometrik? Istilah biometrik sudah dikenal luas dan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keamanan yang digunakan oleh individu maupun perusahaan.
Contoh penerapan teknologi biometrik yang sering kita lihat adalah pada perangkat yang kita gunakan sehari-hari, seperti laptop, tablet, atau smartphone. Smartphone saat ini yang mengharuskan pengenalan sidik jari atau wajah agar bisa dibuka adalah contoh penggunaan teknologi biometrik.
Di samping itu, laptop yang menggunakan sistem operasi Windows dan dilengkapi dengan sensor sidik jari atau kamera infra merah untuk pengenalan wajah, yang terintegrasi dengan teknologi Windows Hello agar bisa diakses, juga merupakan contoh dari biometrik.
Apa yang dimaksud dengan biometrik? Istilah biometrik berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti kehidupan dan metric yang berarti ukuran.
Di sisi lain, sesuai dengan penjelasan dari Learn G2, biometrik dapat diartikan sebagai pengukuran dan analisis dari ciri-ciri fisik serta perilaku yang khas bagi individu. Ini mencakup sidik jari, iris, retina, wajah, dan lain-lain.
Sistem biometrik digunakan untuk identifikasi atau verifikasi identitas seseorang secara otomatis berdasarkan karakteristik unik tersebut.
Keunggulan biometrik terletak pada kemampuannya untuk memberikan autentikasi yang lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan metode tradisional seperti password atau kartu identitas.
Teknologi biometrik memiliki dua peran utama, yaitu autentikasi dan identifikasi. Keunggulan dari teknologi ini adalah proses pengecekan yang lebih cepat serta mengurangi kemungkinan terjadinya pemalsuan.
Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi biometrik:
Peran utama dari teknologi biometrik adalah untuk autentikasi atau memastikan bahwa individu yang bersangkutan benar-benar sesuai dengan klaim identitasnya.
Sistem keamanan biometrik berfungsi untuk memastikan bahwa orang yang mengaku memiliki identitas tertentu benar-benar adalah orang yang dimaksud.
Peran kedua dari teknologi biometrik adalah identifikasi atau mengetahui identitas seseorang.
Sistem ini akan mengenali individu berdasarkan data biometrik yang tersimpan di dalam database dengan menggunakan sistem pemeringkatan kecocokan.
Penggunaan teknologi biometrik untuk verifikasi telah menjadi hal yang umum dalam sistem keamanan baik untuk perusahaan maupun individu.
Umumnya, teknologi ini terdiri dari tiga elemen utama agar dapat berfungsi, yaitu alat pemindai, perangkat lunak, dan basis data.
Proses kerja biometrik melibatkan pencocokan data biometrik yang dimasukkan oleh pengguna dengan data template yang telah tersimpan.
Jika data tersebut sesuai dengan template, maka autentikasi dianggap berhasil dan akses diberikan. Berikut adalah tahapan cara kerja teknologi biometrik:
Langkah pertama dalam proses teknologi biometrik adalah pendaftaran, atau pengambilan data seperti sidik jari, wajah, iris, suara, atau metode biometrik lainnya dengan menggunakan alat khusus.
Setelah memperoleh data sidik jari, wajah, iris, suara, atau metode biometrik dari pengguna, data tersebut akan diubah menjadi format digital.
Data yang telah dalam format digital ini akan berfungsi sebagai template yang disimpan dalam basis data.
Ketika pengguna melakukan autentikasi menggunakan teknologi biometrik, data yang dimasukkan akan diekstraksi dan dibandingkan dengan template yang tersimpan di dalam database.
Proses perbandingan ini menggunakan algoritma untuk menganalisis persamaan dan perbedaan.
Tahapan berikutnya dalam proses biometrik adalah pencocokan antara data yang telah diekstraksi dari pengguna dengan template yang tersimpan, dengan menggunakan skor kecocokan.
Setelah itu, sistem akan mengambil keputusan berdasarkan skor kecocokan yang didapat.
Jika skor kecocokan berada di atas batas yang telah ditentukan, maka autentikasi dianggap berhasil dan sebaliknya, jika tidak, akses akan ditolak.
Sistem teknologi biometrik akan memberikan umpan balik kepada pengguna mengenai status akses, apakah diterima atau ditolak.
Umpan balik ini dapat berupa cahaya indikator atau suara tertentu tergantung pada perangkat yang digunakan.
Setiap kali terjadi proses autentikasi, sistem akan mencatat transaksi tersebut secara terperinci. Catatan ini mencakup waktu, identitas pengguna, dan hasil autentikasi. Data ini sangat penting untuk keperluan audit atau pengawasan keamanan. Jadi, mulai sekarang, manfaatkan teknologi biometrik yang ada di perangkat anda untuk meningkatkan keamanan digital. Lindungi diri Anda dari ancaman keamanan siber dengan langkah-langkah sederhana namun efektif.