SERAYUNEWS-Niat puasa Ramadhan apakah boleh di pagi hari? Cek jawabannya dalam artikel ini.
Niat merupakan salah satu rukun penting dalam ibadah puasa yang menentukan sah atau tidaknya puasa seseorang.
Dalam praktiknya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai waktu pelaksanaan niat, terutama terkait apakah niat puasa dapat dilakukan pada pagi hari atau harus pada malam sebelumnya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadana hadzihis sanati lillahi ta’ala.
Arti: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta’ala”
Mayoritas ulama sepakat bahwa untuk puasa wajib, seperti puasa Ramadhan, niat harus terucap pada malam hari sebelum terbitnya fajar.
Hal ini berdasarkan pada hadis Rasulullah saw. berikut.
“Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
Mazhab Syafi’i menekankan bahwa niat puasa wajib harus terjadi setiap malam selama bulan Ramadhan, mulai dari terbenam matahari hingga sebelum terbit fajar.
Jika seseorang lupa berniat pada malam hari, puasanya tidak sah, dan ia wajib menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadhan.
Namun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Mazhab Hanafi, misalnya, berpendapat bahwa niat puasa wajib tidak harus terucap pada malam hari.
Namun, niat masih dapat terucap hingga sebelum waktu Duhur, asalkan seseorang belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan atau minum.
Dalam pandangan Mazhab Hanafi, niat tidak perlu terucap secara langsung, karena keinginan untuk berpuasa yang terbersit dalam hati sudah cukup sebagai niat.
Selain itu, Mazhab Maliki membolehkan niat puasa untuk sebulan penuh pada malam pertama Ramadhan, sehingga tidak perlu memperbarui niat setiap malam.
Namun, jika puasanya terputus karena suatu alasan, ia wajib memperbarui niatnya sebelum melanjutkan puasa di hari-hari berikutnya.
Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunah memiliki kelonggaran dalam hal waktu pelaksanaannya.
Seseorang boleh berniat puasa sunah pada pagi hari, selama ia belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan atau minum.
Hal ini berdasarkan pada hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya kepada Aisyah RA, “Apakah ada makanan?”
Aisyah menjawab, “Tidak ada.”
Rasulullah saw. berkata, “Kalau begitu, aku berpuasa.”
Jumhur ulama, termasuk Ali bin Abi Thalib dan Ibnu Mas’ud juga mendukung pendapat yang menyatakan bahwa niat puasa sunah tetap sah apabila pada siang hari, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Demikian informasi tentang niat puasa Ramadhan di pagi hari.***(Ika Sriani)