SERAYUNEWS-Ribuan pengemudi ojek online (ojol), taksi online, dan kurir menggelar aksi demonstrasi dan off bid (mematikan aplikasi) secara serentak hari ini. Aksi ini dilakukan secara nasional sebagai bentuk protes atas kondisi kerja yang dinilai tidak layak.
Aksi ini dilakukan karena para driver ojol ini untuk menyampaikan aspirasi dan beberapa tuntutan. Di antaranya penghapusan sistem slot dan beta yang selama ini dinilai memberatkan. Termasuk menuntut dihapusnya sistem slot dan beta, serta menolak program hemat berbayar yang justru semakin menekan penghasilan para driver, hingga terkait perbaikan regulasi untuk meningkatkan kesejahteraan para driver ojol.
Ketua Keluarga Besar Driver Online Kabupaten Banjarnegara Kamali mengatakan, secara prinsip para driver online sepakat dengan tuntutan yang sedang diperjuangkan oleh rekan sesama ojol di beberapa wilayah. Namun untuk Banjarnegara tidak sampai melakukan aksi seperti yang dilakukan di beberapa kota.
Menurutnya, hingga saat ini Banjarnegara masih kondusif dan tidak ada pergerakan massa terkait dengan tuntutan tersebut. Terlebih di Kabupaten Banjarnegara, rata-rata driver yang on bid hanya sekitar 100-an dalam sehari. Itu saja waktunya bergantian.
“Secara pronsip kami mendukung tuntutan teman-teman terkait peningkatan kesejahteraan bagi para driver online. Namun Banjarnegara tetap tidak menggelar aksi, terlebih anggota di Banjarnegara hanya berkisar di angka 100-an. Itu saja on bid nya bergantian, ada yang pagi, siang, dan malam, itupun hanya sampai pukul 21.00 WIB,” katanya.
Selain itu, tidak adanya aksi di Banjarnegara ini tidak lepas dari kebutuhan keluarga yang terus berjalan. Sementara jika ikut aksi tersebut, bisa dipastikan para driver ini tidak ada pemasukan. Sehingga secara hati nurani dan tanggung jawab terhadap keluarga, para driver di Banjarnegara memilih tetap on bid.
“Sebenarnya Banjarnegara ingin memilih berdialog untuk menyampaikan aspirasi tersebut. Namun anggota kami terbatas, dan kami juga butuh pemasukan, sehingga para driver ojol di Banjarnegara memilih tetap kalem dan bersabar,” ujarnya.
Tak hanya itu, menurunnya jumlah orderan belakangan ini juga menjadi penyebab para driver ojol di Banjarnegara memilih untuk tetap bekerja dibanding penyampaian pendapat di muka umum.