SERAYUNEWS – Siswa yang baru lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) setara sekarang sedang bersiap-siap untuk berusaha masuk ke perguruan tinggi.
Sebelumnya, para calon mahasiswa telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, yang lebih dikenal dengan UTBK SNBT 2025, yang dilaksanakan dari tanggal 23 April hingga 3 Mei 2025.
Namun, ada juga yang memilih untuk mengambil waktu jeda sekolah atau gap year, sebuah pilihan yang semakin populer di kalangan generasi muda untuk mengeksplorasi minat dan potensi mereka sebelum melanjutkan pendidikan tinggi.
Gap year adalah istilah yang biasa digunakan oleh generasi Z untuk merujuk pada waktu istirahat dari sekolah.
Gap year dapat dipahami sebagai periode di mana siswa SMA atau yang setara berhenti dari pendidikan formal, biasanya tanpa melanjutkan ke perguruan tinggi selama satu hingga dua tahun setelah mereka lulus.
Di balik keputusan untuk mengambil gap year, terdapat berbagai faktor yang mendorong seseorang untuk memilih opsi ini, baik secara sukarela maupun terpaksa.
Beberapa alasan bisa termasuk keterbatasan dana, ketidaksiapan mental, kelelahan setelah belajar selama 12 tahun, kebingungan dalam menentukan jurusan kuliah, atau sekadar ingin mengambil waktu untuk beristirahat dari pendidikan.
Namun, gap year juga bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru, melakukan perjalanan, atau mengejar pengalaman kerja yang berharga sebelum memasuki dunia perkuliahan.
Meskipun gap year berarti istirahat dari aktivitas belajar, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari mengambil gap year.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah manfaat dari melaksanakan gap year.
Menurut artikel berjudul 10 Pros And Cons Of Taking A Gap Year yang dipublikasikan oleh The Scholarship Hub.
Gap year dapat memberikan kesempatan untuk berhenti sejenak dari studi selama satu tahun, sehingga seseorang bisa merenung tentang hal-hal yang benar-benar mereka cintai dan ingin kejar di masa depan.
Dengan waktu untuk berintrospeksi itu, seseorang bisa mengejar hobi dan minat yang sering terabaikan saat belajar.
Gap year memberi peluang untuk menemukan keinginan yang sejati.
Mengambil gap year memberi peluang untuk memanfaatkan waktu dengan bijak dalam menjalani kehidupan.
Selama gap year, terdapat cukup waktu untuk melakukan perjalanan jauh dalam jangka waktu yang lebih lama.
Hal ini mungkin sulit dilakukan setelah memulai perkuliahan.
Memanfaatkan gap year untuk mendapatkan pengalaman hidup dapat membantu seseorang menghadapi dunia perkuliahan dengan lebih baik.
Dengan bersiap-siap sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi, mentalitas seseorang bisa menjadi lebih mandiri dan berani.
Mengutip dari Considering a Gap Year? Here Are the Pros and Cons You Need to Know dalam Post University Blog, gap year memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman kerja.
Pengalaman ini bisa mendorong seseorang untuk merenungkan tujuan hidup dan keterampilan yang diperlukan.
Selama gap year, seseorang dapat mempelajari berbagai keterampilan sebelum berkuliah jauh dari orang tua.
Keterampilan yang bisa dipelajari selama masa ini antara lain mengatur anggaran, memasak, membersihkan tempat tinggal, dan berpartisipasi dalam komunitas yang sesuai dengan minat.
Meskipun gap year menawarkan berbagai manfaat, penting untuk mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan.
Memutuskan untuk mengambil gap year bukanlah keputusan yang ringan dan memerlukan perencanaan yang matang.
Kejelasan tujuan dan rencana yang terstruktur sangat krusial agar gap year tidak menjadi periode yang tidak produktif.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting untuk keberhasilan gap year.