SERAYUNEWS – Pemkab Banyumas terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja sektor informal, khususnya para penderes nira kelapa.
Salah satu langkah nyatanya adalah dengan mendorong pemberian Kartu BPJS Ketenagakerjaan, kepada para penderes melalui koperasi lokal.
Pada Rabu (7/5/2025), Pemkab Banyumas bersama BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan secara simbolis kartu keanggotaan kepada 187 penderes.
Mereka dari Koperasi Produsen Integrasi Petani Organik (Kopipo) di Balai Desa Jingkang, Kecamatan Ajibarang.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, hadir bersama Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jawa Tengah & DIY Hesnypita, serta tamu undangan lainnya.
Bupati Sadewo menegaskan bahwa pihaknya ingin menjadikan Kopipo, sebagai koperasi percontohan. Di mana seluruh anggotanya, mendapatkan perlindungan jaminan sosial tanpa memotong penghasilan penderes.
“Saya tidak ingin penderes kita menanggung beban potongan untuk jaminan sosial. Semua harus jadi tanggungan eksportir,” tegasnya.
Ia juga meminta peran aktif perusahaan dan eksportir gula kelapa, untuk memastikan para penderes terdaftar sebagai peserta BPJS.
Dalam acara yang sama, BPJS Ketenagakerjaan juga menyerahkan santunan kematian masing-masing sebesar Rp42 juta kepada ahli waris almarhum Turokhim (Jingkang, Ajibarang) dan Sahidin (Gununglurah, Cilongok).
Penyerahan langsung oleh Kakanwil BPJS kepada Bupati yang kemudian menyerahkannya kepada keluarga korban.
Lebih lanjut, Sadewo mengungkapkan rencana jangka panjang Pemkab Banyumas, untuk mengganti pohon kelapa tinggi dengan varietas kelapa genjah. Ini demi menekan risiko kecelakaan kerja.
“Saya ingin semua pohon kelapa di Banyumas, jadi kelapa genjah. Nanti juga saya minta CSR PT Integral Mulia Cipta (IMC). Dengan begitu, ke depan para penderes bisa bekerja lebih aman dan nyaman,” jelasnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Purwokerto, Muhammad Ramdhoni, menekankan pentingnya perlindungan bagi pekerja informal seperti penderes.
“Dengan iuran hanya Rp16.800 per bulan, para pekerja sudah mendapatkan manfaat besar. Negara hadir melalui perlindungan ini. Bahkan jika peserta meninggal dunia, anak-anaknya bisa kami bantu pendidikannya hingga perguruan tinggi,” ungkap Ramdhoni.
Melalui kolaborasi ini, Pemkab Banyumas berharap dapat membentuk ekosistem kerja yang aman, adil, dan berkelanjutan. Khususnya bagi para penderes yang selama ini bekerja dalam kondisi berisiko tinggi tanpa jaminan sosial yang memadai.