SERAYUNEWS– Setelah tujuh hari melakukan upaya pencarian intensif, Tim SAR Gabungan akhirnya menghentikan operasi pencarian terhadap Budiono (35), warga Desa Harjodowo, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Budiono hilang secara misterius di Pantai Suwuk, Kebumen.
Budiono dilaporkan hilang sejak sepekan lalu pada Rabu (13/8/2025) saat beraktivitas di sekitar pantai dan saat itu hanya ditemukan sepeda motornya saja.
Sejak itu, Basarnas Kantor SAR Cilacap bersama Tim SAR Gabungan melakukan pencarian menyisir area laut maupun darat. Perluasan pencarian tidak hanya terbatas di Pantai Suwuk, tetapi juga merambah perairan Logending Kebumen hingga perairan PLTU Bunton di Cilacap, serta penyisiran di sekitar Pantai Indah Bunton.
Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil. Kendala utama yang dihadapi tim adalah kondisi alam yang tidak bersahabat. Cuaca yang cepat berubah, arus laut yang kuat, dan ombak tinggi menjadi tantangan besar dalam operasi.
Meski demikian, berbagai metode pencarian tetap dilakukan, mulai dari patroli laut, penyisiran pantai, hingga penyebaran informasi kepada para nelayan dan masyarakat pesisir.
Komandan Tim SAR Gabungan, Rowidin, menyampaikan bahwa seluruh prosedur pencarian telah dilaksanakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas.
“Tim SAR Gabungan sudah melakukan pencarian selama 7 hari, baik di darat maupun di perairan Kebumen hingga Cilacap. Informasi juga sudah disebarkan, tetapi survivor masih belum diketemukan. Selanjutnya, operasi SAR resmi ditutup dan akan dilanjutkan dengan pemantauan,” jelasnya.
Keputusan penghentian pencarian ini menjadi pukulan berat bagi keluarga korban yang berharap Budiono segera ditemukan. Meski demikian, Tim SAR menegaskan pemantauan di lapangan tetap akan dilakukan, khususnya melalui koordinasi dengan para nelayan dan masyarakat sekitar, untuk segera melaporkan jika ada tanda-tanda keberadaan korban.
Hilangnya Budiono menambah deretan kasus warga yang hilang secara misterius di wilayah perairan selatan Jawa, yang dikenal memiliki ombak besar dan arus berbahaya.