SERAYUNEWS-Film Pengepungan di Bukit Duri karya sutradara Joko Anwar mulai diputar di sejumlah bioskop tanah air mulai Kamis (17/4/2025). Film bergenre action-thriller ini disebut-sebut lebih horor alias mengerikan dibandingkan film horor karya sutradara tersebut, seperti Pengabdi Setan (2017), Siksa Kubur (2024) dan Perempuan Tanah Jahanam (2019).
Film ke-11 sutradara yang selama ini dikenal sebagai pembuat film berkelas ini diproduksi oleh Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios. Di satu hari penayangannya di bioskop, film yang berkategori 17 tahun keatas ini sudah mampu mendatangkan 71.695 orang penonton.
Film berdurasi 118 menit itu memang membuat penonton tak beranjak dari tempat duduk dan menahan nafas sejak menit pertama. Ceritanya mengambil setting Indonesia tahun 2027, tentang seorang guru bernama Edwin (Morgan Oey) yang mengajar di SMA Bukit Duri, yang notabene merupakan sekolah anak-anak nakal.
Film ini berlatar belakang kondisi Indonesia yang kacau karena diskriminasi dan kebencian sosial. Edwin harus bertahan dan menyelamatkan nyawanya dari berbagai persoalan yang timbul antara dia dan murid-muridnya yang memang memiliki berbagai persoalan sosial.
Edwin memiliki trauma masa lalu karena kakak perempuan menjadi korban perkosaan saat kerusuhan beberapa tahun silam. Sang kakak sebelum meninggal memberikan pesan khusus kepadanya. Pesan itu menjadi mula persoalan yang silih berganti datang saat Edwin memutuskan menjadi guru seni di sekolah Bukit Duri.
Film ini sebenarnya skenarionya sudah disiapkan Joko Anwar sejak 17 tahun yang lalu. Namun baru digarap tahun 2024 dan dirilis ke bioskop di pertengahan tahun 2025.
Mengapa dikatakan lebih horor daripada film horor besutan Joko Anwar, karena film ini menggambarkan situasi Indonesia yang kacau karena berbagai persoalan sosial. Semuanya digambarkan secara lugas dan kelam oleh Joko Anwar. Mengerikan, sadis namun wajib menjadi bahan perenungan bagi kita semua.
Dalam alur ceritanya Edwin harus menghadapi muridnya yang memiliki dendam kepadanya. Bahkan Edwin hendak dikeroyok dan dibunuh oleh murid-muridnya tersebut.
Dengan latar belakang keadan kacau dan gambar yang kelam menggambarkan situasi yang ada saat itu, film ini membuat penonton harus fokus pada adegan demi adegan.
Penggemar film action-thriller cocok untuk menyaksikan film ini. Adegan keras dan dialog kasar memang beberapa kali muncul. Kendati demikian banyak pesan tersirat yang disampaikan Joko Anwar dalam film ini. Diantaranya tentang bahaya adanya diskriminasi.
Film ini juga sudah tayang di bioskop di Purwokerto, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara.
Di CGV Rita Supermall Purwokerto film tersebut pada Jumat (18/4/2025) tayang pukul 17.25 WIB dan 19.50 WIB. Adapun harga tiket masuk Rp46 ribu.
Di Bioskop Rajawali Purwokerto film tersebut pada Jumat (18/4/2025) tayang pukul 11.45 WIB, 13.55 WIB, 20.20 WIB, 22.30 WIB. Adapun harga tiket masuk Rp40 ribu.
Di Dakota Cinema Cilacap film tersebut pada Jumat (18/4/2025) tayang pukul 12.40 WIB. Adapun harga tiket masuk Rp30 ribu.
Di NSC Ultima Braling Purbalingga film tersebut pada Jumat (18/4/2025) tayang pukul 10.40 WIB, 14.45 WIB, 16.50 WIB, 20.30 WIB. Adapun harga tiket masuk Rp30 ribu.
Di Surya Yudha Cinema Banjarnegara film tersebut pada Jumat (18/4/2025) tayang pukul 13.00 WIB. Adapun harga tiket masuk Rp40 ribu.
Jika melihat pada umumnya, maka film Pengepungan di Bukit Duri ini masih akan tayang di bioskop-bioskop eks Karesidenan Banyumas dalam beberapa hari ke depan.