SERAYUNEWS – Berita meninggalnya bayi usia 4 tahun di Sukabumi yang ditemukan banyak cacing di tubuhnya, membawa dampak pada penjualan obat cacing. Permintaan obat cacing di apotek meningkat drastis sekitar sepekan ini. Masyarakat mencari obat cacing sebagai antisipasi untuk anak-anaknya.
Salah satunya adalah Apotek Samudra Farma Purwokerto, sejak adanya berita tersebut, dalam sehari bisa mencapai 10 hingga 15 orang yang membeli obat cacing.
“Sejak sekitar seminggu terakhir meningkat drastis, tapi tidak sampai ada panic buying,” kata Yoga Pemilik Apotek Samudra Farma Purwokerto, Yoga Bagus Wicaksana, Selasa (26/8/2025).
Padahal, sebelum-sebelumnya, menurut Yoga, obat cacing termasuk obat yang dicari konsumen. Tingkat penjualan obat cacing sangat rendah.
“Obat cacing termasuk yang jarang keluar, karena sedikit pembelinya. Biasanya hampir tidak ada orang cari,” ujarnya.
Mengenai harga, obat cacing harganya bervariatif. Mulai dari Rp5.000 hingga Rp50.000. Sedangkan yang saat ini laku, justru obat dengan harga yang tergolong mahal. “Sekarang yang laku yang mahal, kebanyakan beli untuk anaknya,” kata Yoga.
Hal senada disampaikan salah satu karyawan apotek di kawasan Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto, Fitri. “Permintaannya meningkat sejak semingguan, bahkan Sabtu kemarin sempat kehabisan stok. Selama ini belum pernah kehabisan stok, karena enggak setiap hari ada orang beli,” katanya
Fitri mengatakan, di apoteknya hanya menjual satu merk obat cacing dengan jenis tablet dan sirup. Pembelian obat cacing tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk orang dewasa.
“Yang beli ada buat orang dewasa, ada juga buat anak-anak. Harganya Rp21.500,” ujarnya.