SERAYUNEWS- Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto terus menunjukkan komitmen serius dalam mendukung program internasionalisasi pendidikan tinggi.
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah memperluas pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional ke negara baru, yaitu Vietnam, pada periode Juli-Agustus 2025.
Langkah ini menjadi tonggak penting karena Vietnam merupakan negara ketiga yang menjadi mitra pengabdian lintas negara Unsoed, setelah sebelumnya bekerja sama secara konsisten dengan Malaysia dan Thailand.
Kegiatan KKN di Vietnam terselenggara berkat kerja sama akademik antara Unsoed dan Ho Chi Minh University of Social Sciences and Humanities (USSH).
Ini merupakan sebuah universitas ternama di Vietnam yang fokus pada pengembangan ilmu-ilmu sosial, budaya, dan humaniora.
Sebanyak delapan mahasiswa Unsoed dari berbagai fakultas terlibat langsung dalam kegiatan pengabdian masyarakat bersama mahasiswa USSH.
Tidak hanya menyasar aspek edukatif, program ini juga memperkuat hubungan budaya dan diplomasi antarbangsa.
Salah satu momen penting selama pelaksanaan KKN ini adalah partisipasi mahasiswa dalam acara ASEAN Day, yang diselenggarakan pada Senin, 29 Juli 2025.
Dalam kegiatan ini, para peserta memamerkan kebudayaan Indonesia melalui berbagai pertunjukan dan dialog lintas budaya bersama mahasiswa dari negara-negara ASEAN lainnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa Unsoed memiliki kesempatan untuk:
1. Mempromosikan budaya lokal Indonesia (tarian, musik, makanan tradisional)
2. Berinteraksi dengan komunitas internasional secara langsung
3. Memahami keragaman sosial-budaya di Asia Tenggara
Kegiatan ini didampingi oleh dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL):
Dr. Condro Wibowo dari Fakultas Pertanian
Dr. Elpeni Fitrah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
Ketua LPPM Unsoed, Prof. Elly Tugiyanti juga turun langsung mendampingi keberangkatan mahasiswa ke lokasi KKN di Vietnam.
Dalam pernyataannya, Prof. Elly menekankan pentingnya kegiatan lintas negara ini bagi pembentukan karakter dan perspektif global mahasiswa.
“Pengalaman lintas budaya dan kolaborasi internasional ini penting untuk memperluas cakrawala mahasiswa serta membekali mereka dengan kepekaan sosial dalam konteks global,” ujarnya.
Pelaksanaan KKN Internasional di Vietnam bukan hanya untuk menjalankan program pengabdian, tetapi juga mengusung berbagai tujuan strategis:
1. Penguatan jejaring internasional Unsoed
2. Peningkatan kompetensi global mahasiswa
3. Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks internasional
4. Promosi budaya Indonesia di luar negeri
5. Partisipasi dalam diplomasi akar rumput (grassroots diplomacy)
Dengan konsep “pengabdian global berbasis budaya”, mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu membawa citra positif Indonesia di mata dunia.
KKN Internasional menjadi bagian integral dari strategi internasionalisasi Unsoed yang mencakup:
1. Mobilitas mahasiswa dan dosen ke luar negeri
2. Penguatan kerja sama dengan universitas mitra dunia
3. Implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berwawasan global
4. Pengembangan program pengabdian masyarakat berbasis riset dan kolaborasi antarbangsa
Dengan langkah ini, Unsoed menunjukkan bahwa kampus di daerah pun mampu bersaing dan bersinergi di kancah internasional.
Program KKN Internasional di Vietnam membuka peluang besar bagi mahasiswa Unsoed untuk belajar di luar zona nyaman, memahami budaya baru, sekaligus memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat internasional.
Bukan hanya pengabdian, tetapi juga diplomasi dan transformasi. Unsoed membuktikan bahwa pengabdian tidak mengenal batas negara, dari Purwokerto untuk dunia.