SERAYUNEWS – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap menggandeng Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Cabang Cilacap dalam aksi sosial peduli kesehatan mata bagi siswa sekolah. Program ini menyasar ratusan sekolah di tiga kecamatan: Sidareja, Gandrungmangu, dan Kesugihan.
Dalam kegiatan ini, PMI membagikan 1.000 kacamata gratis untuk siswa SD/MI dan SMP/MTs yang mengalami gangguan penglihatan, terutama mata minus. Aksi nyata ini sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas partisipasi warga dalam Bulan Dana PMI 2024.
Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Farid Ma’ruf, menyampaikan bahwa program diawali dengan pembekalan bagi para guru untuk melakukan deteksi awal terhadap gangguan penglihatan siswa menggunakan Snellen Chart.
“Pembekalan kepada para guru ini berupa sosialisasi cara-cara pemeriksaan mata atau kesehatan bagi anak-anak atau siswa di sekolah masing-masing,” ujar Farid, Kamis (24/7/2025).
Guru-guru tersebut kemudian melakukan penjaringan awal selama dua pekan. Selanjutnya, tim profesional dari IROPIN turun langsung untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dan memastikan siswa yang membutuhkan kacamata.
Tak hanya pembagian kacamata, siswa juga mendapat edukasi penting mengenai kesehatan mata. Materi disampaikan oleh Hudaefah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Pesan utamanya adalah bagaimana menjaga mata tetap sehat di tengah aktivitas belajar yang padat, terutama di era digital.
Menurut Farid, program ini merupakan bentuk penghargaan untuk tiga kecamatan yang tercepat dalam pengumpulan Bulan Dana PMI tahun lalu.
“Kesugihan itu Bulan Dananya tercepat nomor 1, kemudian Sidareja nomor 2 dan Gandrungmangu tercepat nomor 3. Sehingga patut untuk diapresiasi dengan pemberian reward berupa kacamata gratis untuk para siswa,” jelasnya.
Program ini menjangkau 235 sekolah, dengan alokasi pembagian:
PMI menyatakan bahwa sekitar 10 persen anak-anak di Cilacap mengalami gangguan penglihatan, terutama rabun jauh. Karena itu, siswa dari keluarga kurang mampu menjadi prioritas utama penerima bantuan ini.
“Yang diharapkan anak-anak tidak mampu dan prioritas, agar mereka bisa lebih nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah,” pungkas Farid.
PMI berharap aksi ini tak hanya membantu siswa melihat lebih jelas, tetapi juga meningkatkan semangat belajar dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mata sejak usia dini.