Pola Hidup di Masa Pandemi Ternyata Tekan Kasus Demam Berdarah
Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas mencapai 345 kasus. Dengan jumlah tersebut, 10 orang dinyatakan meninggal dunia. Namun, belakangan ini kenaikan kasus DBD tak signifikan karena masyarakat terbiasa hidup bersih dan sehat di masa pandemi.
Purwokerto, Serayunews.com
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, Sadiyanto mengatakan jumlah 345 kasus tersebut terhitung dari bulan Januari hingga November 2020. Meski jumlahnya hingga ratusan kasus, namun kasus DBD belum diangap sebagai kasus darurat.
“Bulan ini belum ada penambahan siginifikan, totalnya masih sama. Ini karena masyarakat sudah terbiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat apalagi di tengah pandemi Covid-19,” ujar dia.
Tahun-tahun sebelumnya, bulan November merupakan bulan peningkatan kasus DBD karena memasuki musim penghujan. Namun, ternyata karena masyarakat menjalani pola hidup sehat, tidak ada peningkatan yang signifikan.
“Karena selain mencuci tangan, masyarakat sekarang juga biasa rutin membersihkan lingkungannya,” kata dia.
Meski tidak ada peningkatan signifikan pada kasus DBD, Sadiyanto tetap meminta masyarakat tetap waspada dan jangan lengah. Dengan tetap melakukan Pemberantasan Sarang Nyamun (PSN), karena hal tersebut dianggap paling ampuh untuk menangkal penyebaran DBD.
Karena fogging sendiri tidak mampu membunuh nyamuk di dalam air, terlebih jentik akan menjadi nyamuk dalam hitungan tiga hari.