SERAYUNEWS – Salah satu amalan puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam dan dapat dikerjakan setiap bulan adalah puasa Ayyamul Bidh.
Puasa ini dikenal sebagai “puasa hari-hari putih” karena dilaksanakan pada tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah, saat bulan purnama tampak terang benderang.
Umat Islam sangat dianjurkan untuk menghidupkan sunnah ini demi meraih ganjaran pahala yang besar dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Namun, mungkin muncul pertanyaan: puasa Ayyamul Bidh April 2025 tanggal berapa? Apakah masih bisa dijalankan bertepatan dengan bulan Syawal 1446 H?
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dilakukan pada hari-hari ke-13, 14, dan 15 dalam setiap bulan Hijriah.
Dalam bahasa Arab, “Ayyamul Bidh” berarti “hari-hari putih”, merujuk pada cahaya bulan yang menyinari malam secara penuh pada tanggal-tanggal tersebut.
Rasulullah sangat menganjurkan puasa sunnah ini. Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa beliau senantiasa melakukannya setiap bulan.
Puasa sunnah memiliki kedudukan yang mulia dalam Islam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berpuasa satu hari karena Allah Swt., niscaya Allah jauhkan ia dari neraka Jahannam sejauh perjalanan seratus tahun.”
(HR. an-Nasa’i)
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa sunnah, termasuk Ayyamul Bidh, tidak hanya membawa pahala yang besar, tetapi juga menjadi pelindung dari siksa neraka.
Dalam kalender Hijriah, bulan Syawal 1446 H jatuh pada bulan April 2025 Masehi. Berdasarkan konversi kalender Hijriah ke kalender Masehi, jadwal puasa Ayyamul Bidh bulan April 2025 adalah sebagai berikut:
13 Syawal 1446 H = Sabtu, 12 April 2025
14 Syawal 1446 H = Minggu, 13 April 2025
15 Syawal 1446 H = Senin, 14 April 2025
Artinya, umat Islam bisa mulai berpuasa Ayyamul Bidh pada Sabtu, 12 April 2025 hingga Senin, 14 April 2025.
Ini merupakan kesempatan emas untuk melengkapi amal ibadah di bulan Syawal, setelah sebelumnya mungkin telah menunaikan puasa enam hari Syawal.
Niat puasa merupakan salah satu syarat sah ibadah puasa. Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy:
Lafal Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمِ الْبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma yaumul biidh sunnatan lillaahi ta’aalaa.
Artinya:
“Saya niat berpuasa sunnah Yaumul Bidh (hari putih) karena Allah Ta’ala.”
Niat ini sebaiknya dibaca dalam hati saat malam hari atau sebelum waktu subuh menjelang puasa dimulai.
Bulan Syawal adalah bulan yang istimewa setelah Ramadhan. Selain disunnahkan untuk berpuasa enam hari, umat Islam juga bisa mengamalkan puasa Ayyamul Bidh untuk melipatgandakan pahala dan memperbanyak amal ibadah.
Berikut beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh, khususnya di bulan Syawal:
1. Mendapatkan pahala berlipat
Menjalankan puasa sunnah di bulan Syawal, terutama Ayyamul Bidh, menambah timbangan amal di waktu yang masih dipenuhi nuansa Ramadhan. Seperti dalam hadis Nabi, amalan-amalan sunnah bisa menjadi pelengkap dari kekurangan ibadah wajib kita.
2. Menghidupkan sunnah Nabi
Rasulullah sangat menganjurkan puasa di hari-hari putih. Mengikuti sunnah beliau adalah bukti kecintaan dan ketaatan kepada ajaran Islam.
3. Menenangkan jiwa dan menahan hawa nafsu
Puasa adalah sarana pelatihan diri untuk mengendalikan hawa nafsu dan meningkatkan kesabaran. Hal ini penting setelah Ramadhan berlalu agar jiwa tetap dalam kondisi terjaga.
4. Memperkuat konsistensi ibadah
Bulan Syawal seringkali menjadi ujian semangat ibadah. Dengan melanjutkan puasa Ayyamul Bidh setelah Ramadhan, seseorang bisa mempertahankan konsistensi amal ibadah sepanjang tahun.
Puasa Ayyamul Bidh April 2025 jatuh pada tanggal 12, 13, dan 14 April 2025, yang bertepatan dengan tanggal 13, 14, dan 15 Syawal 1446 H.
Ini adalah momen istimewa untuk memperbanyak ibadah sunnah setelah Ramadhan, khususnya di bulan Syawal yang penuh keutamaan.
Dengan membaca niat puasa Ayyamul Bidh dan melaksanakannya secara ikhlas, umat Islam bisa meraih banyak keutamaan dan pahala yang dijanjikan. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menambah amal kebaikan serta mendekatkan diri kepada Allah.
***