SERAYUNEWS- Menjelang puncak ibadah haji, ribuan jamaah dari berbagai negara terus memadati kawasan Masjidil Haram di Makkah.
Kepadatan ini membawa tantangan tersendiri, terutama terkait keamanan dan kenyamanan jamaah dalam menjalankan rangkaian ibadah.
Melansir laman resmi MUI, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menegaskan pentingnya kewaspadaan menjelang puncak ibadah haji.
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah (Linjam), Harun Arrasyid, menyampaikan bahwa jamaah Indonesia harus disiplin dan mengikuti panduan demi kelancaran serta keselamatan selama berada di Tanah Suci.
Pihaknya hadir untuk memastikan seluruh jemaah dapat beribadah dengan tenang dan selamat. Dalam kondisi yang sangat padat seperti ini, disiplin dan kebersamaan menjadi kunci utama.
Untuk membantu jemaah menjalani ibadah dengan aman, berikut tujuh tips penting dari PPIH:
1. Selalu Bersama Rombongan
Aktivitas secara individu sangat berisiko di lingkungan yang penuh sesak seperti di Masjidil Haram. Apalagi bagi jamaah lanjut usia, bepergian sendiri berpotensi menyebabkan tersesat atau jatuh sakit.
Maka, selalu dianjurkan untuk berjalan dalam rombongan, atau minimal bersama satu teman sekamar. Ini memudahkan saling membantu dan memantau kondisi satu sama lain.
2. Ajak Teman Saat Beraktivitas di Hotel
Lingkungan hotel memang relatif aman, namun tetap tidak disarankan beraktivitas sendirian. Misalnya, saat hendak naik lift, menjemur pakaian di balkon, atau keluar menuju lobby hotel.
Bagi jamaah perempuan, ini sangat penting demi menghindari risiko pelecehan atau tindak kriminal lainnya. Dengan adanya pendamping, semua risiko bisa diminimalisasi.
3. Jangan Sembarangan Membuka Pintu Kamar
Kamar hotel adalah ruang privasi yang harus dijaga ketat. Jika ada orang mengetuk pintu, pastikan terlebih dahulu identitasnya sebelum membuka.
Banyak modus kejahatan dilakukan oleh pihak yang menyamar sebagai jamaah atau petugas. Kewaspadaan kecil ini bisa menyelamatkan dari pencurian maupun gangguan keamanan lainnya.
4. Naik Taksi Harus Ekstra Hati-Hati
Meskipun menggunakan taksi umum sah-sah saja, namun cara penggunaannya perlu perhatian. Jangan bepergian sendirian, khususnya bagi jamaah perempuan. Idealnya didampingi mahram atau teman laki-laki.
Jamaah laki-laki masuk lebih dulu ke dalam taksi dan perempuan keluar terlebih dahulu saat turun untuk menjaga sopan santun dan keamanan.
Sebelum berangkat, tanyakan tarif perjalanan kepada sopir. Jika memungkinkan, bayar di awal perjalanan agar tidak terjadi kesalahpahaman atau praktik penipuan.
5. Tersesat di Masjidil Haram? Hubungi Pos Sektor Khusus
Masjidil Haram memiliki banyak pintu dan arsitektur yang hampir serupa, membuat jamaah mudah kehilangan arah.
Apabila tersesat atau terpisah dari rombongan, segera menuju ke pos Sektor Khusus (Seksus) PPIH. Ada sembilan titik strategis yang dijaga petugas:
Petugas akan membantu menunjukkan arah dan mengantar jamaah kembali ke hotel dengan aman melalui transportasi resmi.
6. Hafalkan dan Catat Rute Bus Shalawat
Bus Shalawat adalah sarana transportasi khusus jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Karena rute dan terminalnya berbeda-beda, jamaah disarankan mencatat nomor bus, lokasi terminal, serta rute pulang-pergi.
Simpan catatan ini di tas dokumen agar mudah diakses saat diperlukan, terutama bila terpisah dari rombongan.
7. Kartu Nusuk Jangan Pernah Ditinggal
Kartu Nusuk adalah identitas resmi jamaah yang wajib dibawa ke mana pun. Pihak keamanan Arab Saudi rutin melakukan pemeriksaan, khususnya di sekitar Masjidil Haram, hotel, terminal, dan ruang publik lainnya.
Jamaah yang tidak membawa kartu ini dapat dicegat, diperiksa, bahkan dikeluarkan dari lokasi ibadah.
PPIH berkomitmen penuh memberikan perlindungan dan pelayanan optimal bagi jamaah haji Indonesia. Mulai dari edukasi, pengawalan, bantuan logistik, hingga pendampingan medis.
Diharapkan, seluruh jamaah dapat melaksanakan ibadah dengan lancar dan kembali ke Tanah Air dalam keadaan sehat dan selamat.
“Ibadah yang khusyuk dimulai dari rasa aman. Mari kita jaga diri, saling peduli, dan disiplin dalam setiap langkah selama di Tanah Suci,” pungkas Harun Arrasyid.