SERAYUNEWS – Rabu wekasan 2025 jatuh tanggal berapa? Di tengah laju modernisasi, sebagian masyarakat Indonesia, terutama di Jawa, tetap mempertahankan tradisi yang dianggap sarat makna.
Salah satunya adalah Rabu Wekasan, atau sering disebut Rebo Pungkasan dan Rebo Kasan. Tradisi ini diperingati setiap Rabu terakhir bulan Safar dalam penanggalan Hijriah.
Tradisi Rabu Wekasan diyakini berawal pada abad ke-17, di masa pemerintahan Sultan Agung di Keraton Mataram.
Kala itu, wilayah Mataram dilanda wabah penyakit mematikan. Untuk melindungi rakyatnya, Sultan Agung mengadakan ritual khusus pada Rabu terakhir bulan Safar.
Tujuannya adalah memohon keselamatan dan menolak bala. Ritual ini terus diwariskan secara turun-temurun, dan hingga kini masih dilestarikan di berbagai daerah di Jawa dengan beragam bentuk kegiatan.
Pada tahun 2025, berdasarkan kalender Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu Wekasan jatuh pada 20 Agustus, bertepatan dengan 26 Safar 1447 H.
Bagi masyarakat yang memegang tradisi ini, hari tersebut menjadi momen penting untuk melaksanakan amalan tolak bala, yaitu doa dan usaha memohon perlindungan dari berbagai musibah.
Dengan tanggal 20 Agustus 2025 yang semakin dekat, masyarakat yang ingin melaksanakan tradisi ini dapat mempersiapkan diri sejak awal.
Persiapan mencakup memahami niat yang benar agar amalan tidak menyimpang dari ajaran Islam, menyiapkan perlengkapan seperti air untuk mandi tolak bala atau makanan sedekah, serta mengatur waktu untuk doa bersama keluarga.
Di era digital, tradisi ini juga beradaptasi. Sebagian keluarga menggelar doa bersama secara virtual untuk menjaga silaturahmi meski terhalang jarak.
Bagi yang mengikuti, penting diingat bahwa semua upaya ini hanyalah perantara, sedangkan perlindungan sejati datang dari Allah.
Dalam ajaran Islam, tidak ada hadis Nabi Muhammad SAW yang secara khusus menyebut bahwa bala turun pada Rabu terakhir bulan Safar.
Buya Yahya, pengasuh LPD Al Bahjah, menjelaskan bahwa keyakinan tersebut berasal dari ilham orang-orang saleh. Selama tidak bertentangan dengan syariat, amalan Rabu Wekasan boleh dilakukan, namun harus dihindarkan dari unsur takhayul.
Rasulullah SAW sendiri menolak anggapan bahwa bulan Safar adalah bulan sial, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis Bukhari dan Muslim:
“Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga Safar…”
Hadis ini mengingatkan umat agar tidak mencela waktu, karena seluruh kejadian berada dalam ketentuan Allah.
Para ulama klasik, seperti Syekh Abdul Hamid Al Qudsy dalam kitab Kanzun Najah Wassurur, memang menyebut bahwa bala turun pada hari ini. Namun, penekanannya tetap pada ikhtiar dan doa, bukan pada mitos.
Amalan yang Dianjurkan
Beberapa amalan yang lazim dilakukan pada Rabu Wekasan antara lain:
Rabu Wekasan 2025 dapat menjadi momen refleksi, memperkuat iman, dan mempererat hubungan sosial, tanpa harus terjebak pada mitos.
Menggabungkan amalan spiritual dengan langkah nyata seperti menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan akan membuat tradisi ini tetap relevan dan bermanfaat di masa kini.
Demikian informasi tentang jadwal rabu wekasan 2025.***