
SERAYUNEWS – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK Kabupaten Banyumas) memperkuat sinergi program pembangunan melalui Rapat Koordinasi (Rakor) di Pendopo Sipanji Purwokerto, Senin (15/12/2025).
Rakor dibuka secara resmi oleh Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie, serta Ketua TP PKK Kabupaten Banyumas Ny. Nuraeni Sadewo.
Rakor ini bertujuan menyinkronkan program kerja TP PKK dengan program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar pelaksanaannya selaras dan saling mendukung. Kegiatan tersebut dihadiri jajaran OPD serta mitra strategis TP PKK.
Peserta yang mengikuti Rakor meliputi Kepala BNN, Kantor Kementerian Agama, Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS, dan Ketua Muslimat NU.
Kemudian Ketua Aisyiyah Kabupaten Banyumas, pengurus TP PKK Kabupaten Banyumas, serta para Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Banyumas yang mengikuti secara daring.
Ketua TP PKK Kabupaten Banyumas, Ny. Nuraeni Sadewo, dalam laporannya menyampaikan bahwa Rakor ini menjadi forum sinkronisasi dan pembinaan yang mengacu pada hasil Rakor 10 Program Pokok PKK 2025, Rakor PKK Provinsi Jawa Tengah, serta Program Kerja TP PKK Kabupaten Banyumas Tahun 2025.
Tujuan utamanya adalah menyelaraskan program dan kegiatan TP PKK dengan OPD agar implementasinya terintegrasi dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Materi Rakor meliput, penyampaian Rencana Kerja Ketua Tim Penggerak PKK Tahun 2026, sinergitas Program Kerja PKK dalam mengakselerasi penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Masa Jabatan (LPJMD) Tahun 2025–2029 serta pembinaan oleh Ketua Pembina Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas,” katanya.
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono memberikan apresiasi tinggi terhadap peran strategis PKK dalam mendukung pembangunan daerah. Ia menilai PKK memiliki jaringan luas hingga tingkat desa, RW, dan RT, sehingga menjadi mitra penting pemerintah.
“PKK memiliki jaringan yang sangat luas hingga ke tingkat desa, RW, dan RT, sehingga menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyampaikan, melaksanakan dan mengawal berbagai program pembangunan agar benar-benar menyentuh masyarakat hingga lapisan paling bawah,” kata Bupati.
Sadewo juga berpesan agar PKK mampu menentukan prioritas program yang berorientasi pada dampak langsung bagi masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
“Saya harap PKK terus menjaga komitmen dan integritas, bekerja dengan tulus dan ikhlas, serta senantiasa berpikir kreatif dan inovatif agar menjadi organisasi yang tangguh, mandiri, independen, dan adaptif terhadap tantangan zaman,” katanya.
Salah satu fokus utama Rakor adalah pembahasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Sadewo mengungkapkan bahwa Kabupaten Banyumas menjadi kabupaten pertama yang menetapkan Keputusan Bupati tentang Tim Teknis Dukungan Penyelenggaraan Program MBG Tingkat Kecamatan.
“Saya berharap PKK dapat berperan aktif dalam melakukan sosialisasi program MBG hingga ke desa-desa,” kata Sadewo.
Program MBG dinilai memiliki dampak ekonomi lokal yang signifikan. Dengan estimasi 200 dapur dan 2.500 penerima manfaat per hari, potensi perputaran ekonomi mencapai sekitar Rp7,5 miliar per hari atau Rp2,145 triliun dalam 11 bulan.
Sadewo menegaskan, Program MBG mengedepankan pemberdayaan ekonomi lokal dengan memprioritaskan bahan pangan dari koperasi desa, BUMDes, produk lokal, UMKM, dan masyarakat setempat. Penggunaan bahan olahan pabrikan tidak diperbolehkan, kecuali susu.
“Misalnya melalui keterlibatan ibu-ibu PKK dalam memproduksi roti atau olahan pangan lokal untuk kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis, sehingga cita-cita kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa dapat terwujud. Kabupaten Banyumas pun bertekad menjadi pionir dalam implementasi dan sistem Program MBG,” kata Bupati.
Secara keseluruhan, Rakor Pembina TP PKK Kabupaten Banyumas menjadi langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan PKK.
Melalui sinergi program OPD dan 10 Program Pokok PKK, diharapkan terbangun komitmen bersama dan langkah konkret untuk mewujudkan masyarakat Banyumas yang produktif, adil, dan sejahtera.