SERAYUNEWS – Lapas Kelas IIB Nirbaya Nusakambangan kembali menerima ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) hasil pemindahan dari 34 UPT Pemasyarakatan se-Jawa Tengah, Senin (26/8/2025).
Armada pengangkut WBP berdatangan bergelombang sejak pagi hingga malam hari.
Kepindahan ini tidak hanya untuk mengurai persoalan overkapasitas lapas dan rutan. Tambahan WBP juga diarahkan untuk memperkuat program Integrated Farm Lapas Nirbaya, sebuah strategi peningkatan produksi pangan menuju swasembada dan kemandirian.
Kepala Lapas Nirbaya, Helmi Najih, menegaskan penambahan WBP akan menjadi motor penggerak program ketahanan pangan.
“Kami jadikan momentum ini untuk memperkuat program ketahanan pangan berbasis integrated farm. Dengan tambahan WBP, lahan yang sebelumnya belum optimal bisa segera digarap. Lapas Nirbaya siap berkontribusi nyata dalam swasembada pangan,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Sebelum menempati blok hunian, setiap WBP wajib menjalani prosedur ketat mulai dari pemeriksaan administrasi, screening kesehatan, hingga tes urine. Hal itu memastikan mereka dalam kondisi layak dan bebas dari penyalahgunaan narkoba.
Langkah ini sejalan dengan program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang mendorong setiap lapas dan rutan mengembangkan pembinaan kemandirian berbasis kerja produktif.
Dengan begitu, WBP tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapatkan keterampilan yang bermanfaat.
Tercatat sebanyak 191 WBP dipindahkan dari sejumlah UPT, antara lain Lapas Cilacap, Semarang, Purwokerto, Tegal, hingga Rutan Boyolali, Kudus, Jepara, dan Pemalang.
Dengan tambahan tenaga kerja ini, Lapas Nirbaya optimistis mampu menjadi contoh lapas mandiri pangan di Jawa Tengah.
Program ini juga membuktikan bahwa pembinaan berbasis produktivitas bisa memberi manfaat nyata, baik untuk WBP maupun bangsa.