SERAYUNEWS-Ratusan pendaki naik ke puncak Gunung Slamet melalui jalur pendakian Dukuh Bambangan Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pendakian dilakukan bersamaan dengan momentum malam 1 Suro pada Kamis (26/6/2025).
Petugas Posko Pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Syaiful Amin kepada serayunews.com, Jumat (27/6/2025) mengatakan sedikitnya terdapat 300 orang pendaki yang datang dan naik ke gunung tersebut sehari sebelum datangnya tahun baru 1 Muharram tersebut. Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia. “Kebanyakan berasal dari Jakarta dan Bandung,” ungkapnya.
Mengenai alasan pendakian, menurutnya sebagian pendaki memang rutin melaksanakan pendakian di momentum 1 Suro tersebut. Namun ada juga yang memanfaatkan libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan tahun baru tersebut.
“Memang di malam 1 Suro setiap tahunnya ada peningkatan jumlah pendaki. Kebetulan ini juga bersamaan dengan libur sekolah dan juga libur panjang akhir pekan. Sehingga jumlah pendaki mengalami peningkatan,” ujarnya.
Syaiful menambahkan bahwa para pendaki sudah mulai berdatangan dan menginap di Posko Bambangan sejak, Rabu (25/4/2025). Pihaknya juga menerapkan aturan ketat bagi pendaki. Hingga Jumat (27/6/2025) terdapat 356 pendaki yang terdaftar hendak naik ke gunung tersebut. “Pendakian boleh, maksimal jarak 2 kilometer dari puncak,” ungkapnya.
Ia memperkirakan jumlah pendaki akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan selama libur Lebaran. Oleh karena itu, ia mengimbau para pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk membawa perlengkapan yang memadai. “Curah hujan di sini masih tinggi. Makanya perlu antisipasi,” lanjutnya.
Gunung Slamet adalah gunung berapi kerucut tipe A dengan ketinggian 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini terletak di perbatasan lima kabupaten, yaitu Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Gunung ini terkenal sebagai gunung dengan suhu rata-rata paling dingin di Pulau Jawa serta memiliki curah hujan tahunan tertinggi di Indonesia, mencapai 8.134 mm per tahun.
Selain itu, Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru.