SERAYUNEWS-Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memastikan program sekolah rakyat akan dimulai tahun ini. Sekolah ini mengkhususkan siswanya berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Hal ini diungkapkannya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Banjarnegara, Minggu (25/5/2025).
Gus Ipul yang hadir dan melakukan kunjungan langsung pada keluarga calon siswa dan gedung yang akan digunakan sebagai sekolah rakyat ini juga memastikan bahwa seleksi calon siswa akan berjalan secara terbuka. Dia menegaskan tidak ada keluarga mampu masuk sekolah ini.
“Sekolah rakyat ini diprioritaskan bagi siswa dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem, jadi kami pastikan tidak ada istilah siswa titipan,” katanya.
Menurutnya, sekolah rakyat akan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi peserta didik yang masuk dalam kategori Desil 1 dan Desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Seleksi penerimaan siswa baru juga tidak akan melalui tes akademik demi membuka akses bagi masyarakat yang tidak mampu bersekolah.
Proses penerimaan siswa ini sendiri dengan banyak tahapan dan bukti pendukung. Pemilihan siswa dimulai melalui proses verifikasi mulai dari survei, wawancara orang tua calon siswa, hingga cek kesehatan hingga bukti foto rumah dan data diri keluarga demi memastikan siswa yang diterima memenuhi syarat.
Sekolah rakyat merupakan program pemerintah pusat yang berasal dari dana APBN. Sehingga, pemerintah daerah hanya perlu menyiapkan bangunan baik bangunan yang sudah tersedia maupun bangunan baru sesuai ketentuan.
“Terima kasih untuk Pemkab Banjarnegara yang telah menyiapkan bangunan dan lahan untuk dibangun sekolah rakyat,” katanya.
Untuk sementara, Kabupaten Banjarnegara akan membuka dua rombongan belajar (rombel) jenjang SMP, namun jumlah ini bisa bertambah menjadi empat rombel. Tidak hanya itu, ke depan juga akan dibuka untuk jenjang SD dan SMA-nya.
Terkait dengan kemungkinan adanya siswa titipan atau adanya orang mampu yang masuk sekolah tersebut, Mensos RI ini memastikan hal tersebut tidak akan terjadi. Sebab tahapan dan seleksi berjalan sangat ketat dan tidak ada ruang untuk hal tersebut.
“Data pendukungnya harus lengkap, mulai nama, alamat, pekerjaan, penghasilan orangtua, hingga foto rumahnya, jadi kami pastikan sekolah rakyat ini tidak ada siswa titipan,” ujarnya.