SERAYUNEWS-Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menyampaikan bahwa pihaknya sedang mengikhtiarkan kemungkinan mendirikan Sekolah Rakyat sebagai solusi jangka pendek dan jangka panjang. Program ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak anak yang kesulitan mengakses pendidikan formal.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat ada program Sekolah Rakyat. Awalnya program ini terbatas, dan Purbalingga tidak dapat. Lalu, coba saya komunikasikan langsung ke pak Mensos dan Purbalingga mendapatkan alokasi Sekolah Rakyat untuk tahun 2025–2026,” katanya, Minggu (13/4/2025).
Mengenai kriteria peserta didik atau murid yang bersekolah di sana, menurut data dari Kementerian Sosial adalah murid dari keluarga kelompok desil dan desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang diintegrasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Desil 1 adalah rumah tangga kelompok 10 persen terendah tingkat kesejahteraannya secara nasional. Sedangkan Desil 2 adalah kelompok 11-20 persen terendah. Mereka adalah kelompok masyarakat miskin ekstrem, miskin dan rentan miskin.
Sekolah rakyat juga menerapkan syarat usia, masing-masing 7-9 tahun untuk sekolah dasar (SD), 13-15 tahun untuk sekolah menengah pertama (SMP), dan 16-21 tahun untuk sekolah menengah atas (SMA). Selain itu sekolah rakyat juga diperuntukkan bagi anak putus sekolah atau berisiko putus sekolah. Khususnya mereka yang berada di jenjang terakhir sekolah, yaitu kelas VI SD dan IX SMP.
Murid di sekolah rakyat akan mendapatkan pendidikan formal sesuai kurikulum nasional ditambah pendidikan karakter, seperti kepemipinan, keterampilan, nasionalisme dan keagamaan.
“Alhamdulillah Pemerintah Pusat ada program Sekolah Rakyat. Awalnya program ini terbatas, dan Purbalingga tidak dapat, lalu coba saya komunikasikan langsung ke pak Mensos dan Purbalingga mendapatkan alokasi Sekolah Rakyat untuk tahun 2025 – 2026,” kata Bupati Fahmi.
Ia menjelaskan, Sekolah Rakyat ini nantinya bisa berisi 200 – 500 kelas yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan dari SD sampai SLTA. Sehingga Purbalingga akan memiliki daya tampung sekolah yang lebih banyak lagi.
Oleh karena itu, dia mohon dukungan kepada masyarakat agar apa yang sedang diikhtiarkannya ini bisa berikan kebermanfaatan untuk masyarakat. Ia berharap, dengan adanya Sekolah Rakyat, angka putus sekolah di wilayahnya bisa ditekan dan kesempatan belajar bagi semua anak dapat lebih terbuka.