SERAYUNEWS-Sesuai dengan arahan Presiden RI, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mulai menyiapkan sarana yang akan digunakan untuk Sekolah Rakyat (SR) yang merupakan pendidikan untuk warga miskin. Bahkan hingga saat ini, sudah ada 113 calon siswa yang akan masuk di sekolah rakyat tersebut.
Bupati Banjarnegara dr Amalia Desiana mengatakan, sekolah rintisan rakyat atau SR di Banjarnegara ini siap beropreasi pada tahun ajaran baru 2025/2026. Untuk sementara akan memanfaatkan gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Banjarnegara.
Saat ini, gedung yang akan digunakan untuk sekolah rakyat sudah dalam tahap renovasi. Nantinya gedung itu akan digunakan untuk ruang belajar sekolah rakyat. “Dalam 1 bulan ke depan renovasi sudah selesai, sehingga tahun ini kita sudah siap untuk menjalankan program ini,” katanya.
Menurutnya, untuk tahap awal ini, sudah ada sekitar 113 calon siswa jenjang tingkat SLTP. Pada awal tahun ini Banjarnegara memaksimalkan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Jumlah calon siswa tersebut belum final, sebab masih ada beberapa tahap, termasuk verifikasi calon siswa yang akan masuk sekolah rakyat tersebut.
“Jumlah tersebut bisa bertambah bisa berkurang, yang pasti kita benar-benar seleksi sesuai dengan ketentuan. Sebab, sekolah rakyat ini menjadi satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan warga kurang mampu dalam mendapatkan pendidikan,” katanya.
Dikatakannya, penggunaan SKB sebagai sekolah rakyat di tahun ini bersifat sementara. Sebab, pemerintah sudah menyiapkan lahan yang nantinya akan dibangun secara paripurna oleh pemerintah pusat. “Kalau disetujui dan prosesnya berjalan dengan baik, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sudah menyiapkan sekitar 7 hektare lahan milik pemerintah kabupaten yang ada di Kelurahan Wangon, Kecamatan Banjarnegara,” katanya.
Sementara itu, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf atau lebih akrab disapa Gus Ipul menyebutkan bahwa ada seleksi ketat bagi calon siswa di sekolah rakyat ini. Tidak hanya sekadar seleksi administrasi, tetapi juga ada tim survei ke lapangan untuk melihat secara langsung.
“Tadi kita melihat langsung kondisi satu warga di Banjarnegara yang masuk dalam kategori desil 1 atau miskin dan miskin ekstrem, keluarga ini tinggal di rumah tidak layak huni dengan ukuran 3×4 meter dan dihuni oleh 4 anggota keluarga,” kata Gus Ipul saat melakukan tinjauan langsung ke calon siswa sekolah rakyat di Banjarnegara, Minggu (25/9/2025).
Menurutnya, satu calon siswa dari Banjarnegara yang ditinjau ini masuk dalam kriteria untuk mendapatkan fasilitas di sekolah rakyat. Terlebih dari hasil wawancaranya dengan yang bersangkutan, dia tinggal pada rumah yang tidak layak.
“Ini masuk miskin dan miskin ekstrem, sebab selain kondisi orangtua yang disabilitas, dia juga single parent dan menghidupi 3 anak, kondisi rumah juga tidak layak. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus, Presiden RI memiliki perhatian khusus pada keluarga yang memiliki dan berpotensi tidak bisa menyekolahkan anak atau anak yang terancam putus sekolah karena tidak mampu, sekolah rakyat ini untuk menjawab permasalahan tersebut,” katanya.
Selain masalah sekolah anak, penanganan terhadap orang tua juga dilakukan melalui pemberdayaan. Sehingga, ini akan membantu masyarakat miskin melalui program yang terarah dan tepat sasaran, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
“Banjarnegara punya program pembangunan rumah tidak layak huni, dan ini akan menyasar keluarga-keluarga kurang mampu, datanya nanti lengkap, mulai dari nama, foto anak, alamat, nama orangtua, pekerjaan orangtua, hingga foto rumahnya. Data ini juga akan didatangi tim serta mendapatkan pendampingan dari PKH dan dinas sosial serta diperkuat oleh BPS sebagai bukti kelayakan menerima program sekolah rakyat,” katanya.