SERAYUNEWS – Salah satu tantangan yang dihadapi para guru dalam Uji Kompetensi Peserta Pendidikan Profesi Guru (UKPPPG) 2025 adalah menyusun studi kasus berbasis pengalaman nyata di kelas.
Format ini digunakan dalam ujian tulis berbasis komputer (UTBK), dan menjadi bagian penting dari proses penilaian kompetensi guru. Tahun ini, bentuk studi kasus PPG mengalami penyesuaian.
Anda diminta menulis berdasarkan empat topik spesifik: media pembelajaran, LKPD, strategi pembelajaran, dan penilaian. Tiap studi kasus harus memuat jawaban atas empat pertanyaan utama:
Jawaban Anda harus disusun ringkas, padat, dan maksimal 500 kata, karena waktu menjawab juga dibatasi.
Sebagai pengajar Geografi di SMA kelas XI, saya menghadapi hambatan serius dalam menyampaikan materi tentang mitigasi bencana dan peta tematik.
Materi ini bersifat abstrak dan sering kali membuat siswa merasa bosan. Buku teks dan gambar statis yang saya gunakan tidak mampu menggugah imajinasi atau memperjelas konsep.
Masalah utama yang saya hadapi adalah minimnya media pembelajaran yang bisa menstimulasi pemahaman visual dan spasial siswa.
Mereka kesulitan membayangkan bentuk permukaan bumi, wilayah rawan bencana, atau pola distribusi geografis hanya dari teks dan gambar dua dimensi.
Menyadari bahwa metode lama tidak lagi efektif, saya mulai menggali cara baru. Saya memanfaatkan berbagai media digital dan pendekatan yang lebih interaktif, di antaranya:
Hasil dari upaya ini cukup menggembirakan. Antusiasme siswa meningkat tajam. Mereka menjadi aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan lebih tertarik saat sesi pembelajaran berlangsung.
Saat mengerjakan tugas proyek, banyak dari mereka yang mulai berani menyusun peta digital sendiri atau mempresentasikan hasil analisis spasial dengan data nyata.
Kemampuan mereka memahami konsep-konsep yang semula sulit juga membaik. Saya melihat peningkatan hasil belajar secara menyeluruh, baik dalam penugasan individu maupun kerja kelompok.
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa media pembelajaran bukan sekadar alat bantu visual. Ia adalah jembatan penting yang mampu menyambungkan konsep rumit dengan dunia nyata siswa.
Guru masa kini tidak bisa bergantung pada cara konvensional semata. Mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran kini bukan pilihan, melainkan kebutuhan.
Dengan banyaknya sumber belajar digital yang tersedia secara gratis, guru dituntut untuk selektif, kreatif, dan adaptif dalam memilih dan menerapkannya di kelas.
Agar jawaban Anda dalam UKPPPG lebih kuat, simak beberapa tips berikut:
Menyusun studi kasus masalah media pembelajaran adalah cara untuk merefleksikan proses belajar yang sudah Anda jalani sebagai guru.
Pengalaman Anda di kelas memiliki nilai besar, apalagi jika Anda mampu mengubah tantangan menjadi solusi yang berdampak.
Sebagai pendidik, tugas Anda bukan hanya menyampaikan materi, tapi menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.
Media yang tepat, ditambah pendekatan yang sesuai, akan membantu siswa memahami dunia secara lebih utuh dan menyenangkan.***