SERAYUNEWS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Banjarnegara menggandeng Pemkab Banjarnegara untuk membuka akses pendidikan bagi warga binaan.
Lewat program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), mereka bisa kembali menempuh pendidikan nonformal, seperti kejar paket A, B, dan C.
Langkah ini menjadi bagian dari transformasi sistem pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada reintegrasi sosial.
Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menegaskan pentingnya pendidikan bagi warga binaan. Ia menyatakan bahwa pendidikan bukan hanya hak, tetapi juga bekal penting untuk membangun kembali masa depan usai masa pidana.
“Pendidikan ini sangat penting, termasuk bagi warga binaan. Kami menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara agar mereka tetap bisa menempuh pendidikan dan tidak kehilangan haknya,” ujarnya.
Menurut Dodik, pembukaan PKBM di dalam rutan akan menjadi langkah strategis pembinaan yang berdampak jangka panjang bagi para narapidana. Ini juga bentuk keseriusan rutan dalam mendukung agenda pemasyarakatan yang berkelanjutan.
Dukungan penuh datang dari Bupati Banjarnegara, dr. Amalia Desiana, yang menyambut baik inisiatif Rutan Banjarnegara.
“Ini adalah bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan Banjarnegara yang lebih inklusif dan berkeadilan. Kami akan sinergikan dengan Dinas Pendidikan dan stakeholder terkait agar program ini bisa berjalan optimal,” tegasnya.
Bupati menilai, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bahkan bagi warga binaan, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan mereka tetap mendapatkan haknya sebagai warga negara.
Rutan Banjarnegara berharap kerja sama ini bisa memperkuat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di dalam rutan. Selain mengisi waktu dengan kegiatan produktif, PKBM memberi warga binaan kesempatan menyelesaikan pendidikan formal yang mungkin dulu terputus karena berbagai alasan.
“Kami berharap dukungan pemerintah bisa memperkuat pelaksanaan KBM di Rutan Banjarnegara. Ini bagian dari upaya kami membekali warga binaan sebelum kembali ke masyarakat,” tambah Dodik.
Program PKBM ini diharapkan menjadi pintu masuk menuju rehabilitasi sosial berbasis pendidikan.
Lebih dari sekadar belajar, warga binaan juga akan mendapatkan nilai moral, kepercayaan diri, serta motivasi baru untuk menjalani hidup yang lebih baik setelah bebas.
Kerja sama ini harapannya bukan hanya bersifat simbolik, tapi menjadi langkah nyata memperluas jangkauan pendidikan nonformal di Banjarnegara, termasuk di lingkungan tertutup seperti rutan.