SERAYUNEWS – Yayasan Tribhata Banyumas secara tegas menolak rencana kunjungan safari Rizieq Syihab yang dijadwalkan berlangsung di Lapangan Cilongok, Kabupaten Banyumas, pada 24 Juli 2025.
Penolakan ini muncul karena kekhawatiran akan terganggunya kerukunan antarumat beragama yang selama ini terjaga baik di wilayah tersebut.
Pendiri Yayasan Tribhata, Nanang Sugiri, menyebut bahwa suasana toleransi di Banyumas sudah berjalan harmonis dan perlu dijaga dari potensi provokasi yang dapat memecah belah.
“Dari jejak-jejak digital yang ada, Rizieq Syihab adalah nyata-nyata suatu ancaman bagi keberlangsungan toleransi di Kabupaten Banyumas dan Indonesia. Bahkan mengarah pada memecah belah persatuan dan kesatuan antar anak bangsa,” tegas Nanang, Kamis (10/07/2025).
Menurutnya, penolakan terhadap kehadiran Rizieq Syihab adalah bentuk hak konstitusional warga negara yang harus dihargai dan dilindungi oleh negara.
Ia mengingatkan bahwa ancaman terhadap nilai-nilai toleransi seringkali berlindung di balik dalih demokrasi dan kebebasan beragama.
“Ancaman terhadap rusaknya sikap toleran masyarakat Banyumas, yang kerap berlindung di balik dalih demokrasi, kebebasan, dan agama, harus dihadapi,” ujarnya.
Nanang menyerukan agar aparat keamanan bertindak tegas terhadap ancaman intoleransi yang bisa memecah persatuan.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Banyumas bersatu menjaga kedamaian dan mencegah provokasi.
“Mencegah rusaknya sikap toleransi masyarakat adalah bentuk kecintaan terhadap Banyumas dan Indonesia,” pungkasnya.
Penolakan ini menjadi pernyataan publik terbuka dari kalangan sipil yang menghendaki agar kerukunan dan nilai-nilai Pancasila tetap menjadi fondasi utama kehidupan berbangsa di wilayah Banyumas.