SERAYUNEWS- Civitas Akademika Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto saat ini tengah berduka.
Kabar duka datang dari keluarga besar almamater Fakultas Pertanian setelah salah satu alumninya, Mohamad Ilham Pradipta, berpulang dengan cara yang tragis.
Ilham merupakan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih, Jakarta. Dia diculik usai rapat di parkiran supermarket Ciracas, Jakarta Timur, dan ditemukan tewas di Bekasi.
Kematian Ilham kemudian menjadi sorotan publik. Misteri mengenai motif dan aktor utama pelaku penculikan dan pembunuhan masih ditangani aparat kepolisian.
Dalam keterangan pihak Unsoed, Ilham merupakan lulusan Jurusan Agribisnis angkatan 2006 yang saat ini menjabat sebagai Kepala Cabang (KCP) BRI Cempaka Putih, Jakarta.
Kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi keluarga tercinta, tetapi juga bagi dunia akademik dan profesinya.
Semasa hidup, Ilham dikenal sebagai pribadi yang cerdas, penuh dedikasi, serta memiliki semangat juang tinggi.
Rekan-rekan sejawatnya mengenang Ilham sebagai sosok yang ramah, pekerja keras, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap tanggung jawab yang dia emban.
Rektor Unsoed, Prof. Akhmad Sodiq menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian almarhum.
“Kami kehilangan salah satu alumni terbaik. Almarhum Mohamad Ilham Pradipta dikenal berprestasi, berdedikasi, dan mengharumkan nama kampus melalui kiprah profesionalnya. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” ujar Rektor.
Ilham meninggal dunia akibat tindak kriminal penculikan yang mengguncang publik.
Kasus ini menyisakan luka mendalam karena bukan hanya merenggut nyawa seorang alumni berprestasi, tetapi juga meninggalkan trauma bagi keluarga dan sahabat.
Polda Metro Jaya bergerak cepat dan berhasil menangkap para terduga pelaku penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Ilham. Tindakan tegas dan sigap tersebut diapresiasi oleh pihak kampus.
“Kami mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Respons yang sigap mencerminkan komitmen aparat dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat,” tambah Rektor.
Unsoed berharap proses hukum terhadap para pelaku dapat berjalan secara transparan, profesional, dan akuntabel.
Keadilan yang ditegakkan tidak hanya akan memberikan kepastian bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa hukum di Indonesia benar-benar berpihak pada kebenaran.
“Kami percaya aparat penegak hukum akan menjalankan proses ini secara adil dan terbuka. Harapan kami, keluarga almarhum mendapatkan kepastian hukum yang menenangkan hati,” tegas Prof. Sodiq.
Di akhir pernyataan, Unsoed Purwokerto mendoakan agar almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.
“Semoga Allah SWT menerima segala amal baik almarhum, mengampuni dosanya, serta memberikan ketabahan dan keikhlasan bagi keluarga yang ditinggalkan,” tutup Rektor.
Kabar duka ini menjadi pengingat betapa pentingnya rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat.
Seluruh civitas akademika Unsoed bersama para alumni turut mendoakan agar kasus ini menjadi yang terakhir, serta menjadi pelajaran berharga bagi penegakan hukum di Indonesia.