SERAYUNEWS – Emas kembali bersinar di awal pekan! Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) per Senin, 2 Juni 2025, melonjak Rp17.000 per gram.
Kini, emas Antam dijual seharga Rp1.905.000 per gram, naik dari posisi stagnan dua hari sebelumnya di Rp1.888.000.
Kenaikan ini cukup mengejutkan mengingat harga emas sempat mandek sejak akhir pekan lalu.
Namun, bila dibandingkan dengan harga seminggu sebelumnya (Senin, 26 Mei 2025) yang berada di angka Rp1.919.000 per gram, harga hari ini masih lebih rendah Rp14.000 per gram.
Tak hanya harga jual, harga pembelian kembali atau buyback oleh Antam juga naik sebesar Rp17.000 per gram. Hari ini, harga buyback ditetapkan pada Rp1.749.000 per gram, naik dari sebelumnya Rp1.732.000.
Namun perlu Anda cermati, ada selisih Rp156.000 per gram antara harga jual dan harga buyback.
Ini adalah margin yang penting dipahami calon investor, karena akan menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual emas agar tidak rugi.
Antam menetapkan dua harga penting: harga jual (saat Anda membeli emas) dan harga buyback (saat Anda menjual kembali emas ke Antam). Tanpa memperhitungkan keduanya, investor bisa salah hitung untung dan rugi.
Misalnya, Anda membeli emas hari ini dengan harga Rp1.905.000 per gram, lalu ingin menjualnya kembali esok hari, maka harga yang berlaku adalah harga buyback yaitu Rp1.749.000.
Selisih inilah yang perlu ditutup oleh kenaikan harga emas di masa depan agar Anda mendapatkan keuntungan.
Harga emas memang fluktuatif. Nah, agar lebih terasa dampaknya, berikut simulasi perubahan nilai investasi emas berdasarkan waktu pembelian:
Artinya, investasi emas memang lebih cocok untuk jangka panjang. Anda yang bersabar menahan emas setahun atau lebih, umumnya akan menuai keuntungan.
Naik turunnya harga emas dipengaruhi banyak faktor. Salah satu yang utama adalah kondisi ekonomi global.
Ketika terjadi ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik, atau inflasi tinggi, investor cenderung melirik emas sebagai aset lindung nilai.
Selain itu, pergerakan kurs rupiah terhadap dolar AS juga berdampak langsung. Ketika rupiah melemah, harga emas dalam rupiah cenderung naik.
Kebijakan suku bunga dari The Fed (Bank Sentral AS) pun ikut berperan. Ketika suku bunga rendah atau ada sinyal pemangkasan suku bunga, permintaan emas meningkat karena emas jadi lebih menarik dibanding aset berbunga.
Jawabannya tergantung tujuan Anda. Jika Anda mencari keuntungan jangka pendek, emas mungkin belum ideal karena selisih harga beli dan jual masih cukup besar.
Namun, jika Anda siap menyimpan emas setidaknya 1–2 tahun, tren historis menunjukkan bahwa harga emas cenderung naik.
Anda juga bisa membeli secara bertahap (dollar-cost averaging) agar mendapat harga rata-rata lebih baik, terutama di masa fluktuasi.
Jangan lupa juga menyimpan bukti pembelian dan pastikan emas tersimpan di tempat yang aman seperti safe deposit box atau layanan digital yang terpercaya.
Situs resmi Logam Mulia atau aplikasi keuangan bisa Anda manfaatkan untuk memantau harga setiap harinya.
Dengan begitu, Anda bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan: kapan beli, kapan simpan, dan kapan jual.***