SERAYUNEWS – Komitmen Universitas Terbuka (UT) Purwokerto untuk mewujudkan visi sebagai World Class University kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan kuliah umum internasional yang berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025.
Bertempat di Aula Gedung D UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Kampus Purbalingga, acara ini mempertemukan 25 mahasiswa dari tiga institusi, yakni UT Purwokerto, UIN Saizu Purwokerto, serta Mindanao State University dari Filipina.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi UT dalam memperluas kerja sama akademik lintas negara dan memperkuat kualitas pendidikan tinggi yang adaptif, inklusif, dan relevan dengan isu global.
Mengangkat tema dari dua bidang keilmuan penting yaitu teknologi pangan dan lingkungan, kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber dari Indonesia yang kompeten di bidangnya.
Sesi pertama dibawakan oleh Ing. Mohamad Rajih Radiansyah, B.AS., M.Sc., dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi UT.
Dalam materinya berjudul “Functional Food from Local Indonesian Produce”, beliau memaparkan potensi besar kekayaan pangan lokal Indonesia yang belum sepenuhnya tergarap maksimal sebagai sumber pangan fungsional.
Ia menekankan bahwa pengembangan produk berbasis kearifan lokal bukan hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi strategi penting untuk bersaing di pasar global.
Komitmen Universitas Terbuka (UT) Purwokerto untuk mewujudkan visi sebagai World Class University kembali dibuktikan melalui penyelenggaraan kuliah umum internasional yang berlangsung pada Senin, 7 Juli 2025. Bertempat di Aula Gedung D UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (Saizu) Kampus Purbalingga, acara ini mempertemukan 25 mahasiswa dari tiga institusi, yakni UT Purwokerto, UIN Saizu Purwokerto, serta Mindanao State University dari Filipina.
Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi UT dalam memperluas kerja sama akademik lintas negara dan memperkuat kualitas pendidikan tinggi yang adaptif, inklusif, dan relevan dengan isu global.
Mengangkat tema dari dua bidang keilmuan penting yaitu teknologi pangan dan lingkungan, kuliah umum ini menghadirkan dua narasumber dari Indonesia yang kompeten di bidangnya.
Sesi pertama dibawakan oleh Ing. Mohamad Rajih Radiansyah, B.AS., M.Sc., dosen Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi UT.
Dalam materinya berjudul “Functional Food from Local Indonesian Produce”, beliau memaparkan potensi besar kekayaan pangan lokal Indonesia yang belum sepenuhnya tergarap maksimal sebagai sumber pangan fungsional.
Ia menekankan bahwa pengembangan produk berbasis kearifan lokal bukan hanya mendukung ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi strategi penting untuk bersaing di pasar global.
Partisipasi aktif dari mahasiswa Filipina menjadi sorotan tersendiri. Diskusi yang berlangsung tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga memperkuat pemahaman lintas budaya dan memperluas wawasan global.
Kehadiran mereka memperkaya proses dialog serta menunjukkan semangat kolaboratif yang menjadi ciri khas pendidikan di era modern.
Indah Setia Utami, S.E., M.Si., dosen pendamping dari UT Purwokerto, menyampaikan bahwa kuliah umum ini merupakan bukti nyata dari semangat kolaborasi internasional yang terus digalakkan oleh UT.
Sementara itu, Drs. Suhartono, M.Si., selaku Manajer Pembelajaran dan Ujian UT Purwokerto, turut memberikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
Ia menekankan bahwa keterlibatan UT dalam forum akademik internasional adalah bagian dari strategi jangka panjang.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis UT dalam meningkatkan kolaborasi akademik internasional menuju World Class University. UT sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mencetak generasi masa depan melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan inklusif.” tegasnya.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Mahasiswa dari ketiga universitas aktif bertanya dan berdiskusi, menciptakan atmosfer pembelajaran yang hidup dan penuh semangat.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan antarnegara, tetapi juga mengukuhkan pendidikan tinggi sebagai ruang dialog global yang transformatif.
Dengan menyelenggarakan kuliah umum internasional yang membahas isu-isu strategis seperti pangan fungsional dan pelestarian lingkungan, UT Purwokerto menunjukkan dedikasinya dalam menjadikan institusi sebagai pusat pengembangan ilmu yang terbuka, kolaboratif, dan berdaya saing global. Ini merupakan langkah konkret dalam perjalanan menuju universitas berkelas dunia.