SERAYUNEWS-Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dimas Prasetyahani secara resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Yayasan Cahaya Putra Cendekia di Kecamatan Pengadegan, Senin (07/07/2025). Program ini menjadi bagian dari komitmen nasional dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak dan keluarga prasejahtera.
Dapur sehat milik Yayasan Cahaya Putra Cendekia ini sekaligus tercatat sebagai unit kelima dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Purbalingga. Ke depannya, dapur sehat ini akan melayani sebanyak 3.148 penerima manfaat.
“Ini adalah dapur kelima se-Kabupaten Purbalingga. Kita doakan agar dapur sehat ini terus bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Pengadegan, sehingga dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan,” ujar Wabup Dimas.
Menurut Wabup, program MBG yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto tak hanya fokus pada penyediaan makanan sehat dan bergizi, namun juga memiliki multiplier effect yang signifikan. Salah satunya dalam membantu menurunkan angka stunting serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Lebih lanjut, Wabup Dimas menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan Cahaya Putra Cendekia atas komitmen dan langkah nyata dalam mendukung program nasional perbaikan gizi.
Ia juga berharap adanya pengawasan berkala dari pihak Puskesmas serta tenaga ahli gizi, guna memastikan makanan yang disalurkan benar-benar aman dan layak konsumsi.
Kepala SPPG Yayasan Cahaya Putra Cendekia, Intan Daud, menjelaskan bahwa pada hari pertama pelaksanaan, pihaknya melayani 1.521 penerima manfaat yang terdiri dari siswa TK/KB, PAUD, SD, serta kelompok B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita).
“Saat ini karena masih libur sekolah, siswa SMP dan SMA belum terlayani. Pelayanan untuk mereka akan dimulai pada 14 Juli 2025,” ungkap Intan.
Setelah seluruh jenjang pendidikan aktif kembali, total penerima manfaat yang dilayani akan mencapai 3.148 orang. Menu makanan yang disajikan, menurutnya, tidak dibedakan namun disesuaikan berdasarkan usia dan kebutuhan gizi (AKG) masing-masing penerima manfaat oleh tim ahli gizi yang bertugas.
Adapun tim pelaksana di SPPG ini terdiri dari 1 kepala SPPG, 1 ahli gizi, 1 akuntan, dan 47 relawan yang seluruhnya merupakan warga lokal. Untuk bahan pangan, khususnya sayur-mayur, dipasok dari Desa Serang, Kecamatan Karangreja.
Ketua Yayasan Cahaya Putra Cendekia, Sarjono, yang juga merupakan anggota DPRD Purbalingga, mengajak masyarakat di wilayah Pengadegan untuk mulai berinovasi dalam pertanian guna mendukung kebutuhan dapur sehat.
“Saya mengajak warga untuk bertani secara produktif, karena hasil panen mereka berpotensi dibeli oleh dapur sehat,” ujarnya.
Sarjono menambahkan bahwa saat ini baru terdapat 40 pihak yang mengajukan pendirian SPPG, padahal untuk mencakup seluruh wilayah Purbalingga dibutuhkan sekitar 60–70 dapur sehat.
“Saat ini kami juga sedang merintis dapur sehat di Desa Langgar, Kejobong, yang menurut penilaian Badan Gizi Nasional sudah mencapai progres 40 persen,” pungkasnya.